Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur terus berupaya menekan angka pengangguran terbuka di wilayah itu dengan menggelar pendidikan dan pelatihan keterampilan melalui program pelatihan kerja.
"Tahun ini kami menyediakan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk program pelatihan keterampilan tersebut yang saat penjaringan peserta mulai dilakukan," kata Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan dan Hubungan Industrial pada Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Pemkab Sampang, Ervien di Sampang, Jawa Timur, Jumat.
Ia menjelaskan program pelatihan keterampilan kerja ini menyasar warga berusia antara 15 tahun hingga 40 tahun dan belum bekerja.
Sesuai rencana, sambung dia, program pelatihan akan digelar sebanyak tiga kali dalam setahun.
"Untuk periode pertama mulai bulan ini. Pendaftaran sudah kami buka melalui aparat desa yang ada di Kabupaten Sampang ini," katanya.
Berdasarkan data Pemkab Sampang tingkat pengangguran terbuka di kabupaten ini hingga akhir 2024 terdata sebanyak 14.191 jiwa, menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 15.261 jiwa.
Kebanyakan di antara warga yang menganggur itu berasal dari kelompok usia muda, yakni berumur antara 15 hingga 29 tahun, dan mayoritas merupakan lulusan SMP dan yang sederajat.
Lulusan SMP mencapai 6,59 persen, lalu disusul lulusan SMA dan yang sederajat sebesar 4,31 persen.
Sedangkan jumlah penduduk bekerja terdata sebanyak 553.907 orang, dengan perincian laki-laki sebanyak 321.923 orang dan perempuan sebanyak 231.984 orang.
"Melalui program pelatihan kerja ini, kami yakin tingkat pengangguran di Sampang ini bisa ditekan dan sebaliknya jumlah penduduk bekerja akan meningkat," katanya.
Ervien menuturkan selain menggelar kegiatan pelatihan, pihaknya juga bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk peningkatan serapan tenaga kerja.
"Jadi, data-data warga yang ikut pelatihan kami serahkan kepada sejumlah perusahaan mitra, sehingga mereka bisa melakukan perekrutan secara langsung sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut," katanya.
Pelatihan kerja kali ini, sambung dia, ditekankan pada aspek praktik secara langsung dan melibatkan narasumber dari sejumlah perusahaan yang menjadi mitra Pemkab Sampang.
"Dengan cara seperti itu kami yakin, upaya menekan tingkat pengangguran bisa ditekan, karena materi pelatihan yang kami berikan memang sesuai dengan kebutuhan perusahaan," katanya.