Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar pada stabilitas ketahanan pangan dan harga kebutuhan pokok agar tetap terkendali di tengah meningkatnya permintaan jelang tahun baru 2025.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, melalui akun resmi Sekretariat Kabinet, berdasarkan topik rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di kediamannya, di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.
"Terkait kesiapan menghadapi liburan akhir tahun, dibahas perkembangan stabilitas ketahanan pangan dan harga kebutuhan pokok," katanya.
Dalam arahannya, kata Teddy, Kepala Negara, memerintahkan kementerian dan lembaga terkait untuk persiapan menjaga stabilitas harga serta kelancaran libur akhir tahun.
Teddy menyampaikan bahwa bahwa dalam rapat itu turut dibahas perkembangan terkini perekonomian nasional, termasuk aspek kepabeanan dan perpajakan yang berpengaruh terhadap distribusi barang dan daya beli masyarakat.
Pemerintah juga menyiapkan berbagai insentif untuk mendukung kelancaran liburan akhir tahun.
Menurut Teddy, insentif tersebut mencakup pengurangan harga secara signifikan pada tarif jalan tol, tiket pesawat, kereta api, kapal laut, hingga pemanfaatan fasilitas publik, guna meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga pergerakan ekonomi.
Seperti diketahui, pemerintah meluncurkan program diskon tiket transportasi secara nasional menjelang periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Selain itu, pemerintah menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Nasional sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi kuartal IV 2025, yang berlangsung pada Oktober hingga Desember. Program ini difokuskan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah dinamika ekonomi.
BLT Nasional akan disalurkan kepada sekitar 30 juta keluarga penerima manfaat yang dinilai membutuhkan dukungan langsung.
Pemerintah berharap kombinasi stimulus tersebut dapat menjaga stabilitas ekonomi serta mendukung pertumbuhan pada akhir 2025 hingga awal 2026.
Teddy mengatakan, bahwa rapat tersebut digelar segera setelah Presiden melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak bencana di Aceh.
Kepala Negara ingin memastikan agenda pemulihan berjalan seiring dengan kesiapan nasional menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat pada periode akhir tahun.
Rapat terbatas tersebut dihadiri Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, serta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
