Surabaya (ANTARA) - Telkomsel menyiapkan penguatan jaringan telekomunikasi di Jawa Timur selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 untuk memastikan kenyamanan pelanggan di tengah tingginya mobilitas dan lonjakan kebutuhan komunikasi masyarakat.
Vice President Consumer Business Area Jawa Bali Telkomsel Suryo Hadiyanto mengatakan periode Natal dan Tahun Baru memiliki karakteristik serupa dengan Lebaran, yakni libur panjang yang diikuti peningkatan trafik komunikasi secara signifikan, sehingga diperlukan persiapan jaringan yang matang dan terencana.
“Ini sama seperti event tahunan lainnya, ada libur panjang dan kebutuhan trafik komunikasi yang tinggi, sehingga kami serius mempersiapkan jaringan agar tingkat kenyamanan pelanggan selama mobilitas tetap terjaga,” kata Suryo saat konferensi pers di kawasan Hutan Cempaka, Prigen, Kabupaten Pasuruan, Rabu.
Ia menjelaskan keberhasilan layanan Telkomsel selama periode Natal dan Tahun Baru diukur dari kelancaran dan kenyamanan pelanggan dalam menggunakan berbagai layanan komunikasi, yang didukung oleh perencanaan sejak jauh hari hingga penerapan masa freeze period sebelum puncak trafik.
“Kalau berbicara sukses, indikatornya adalah pelanggan bisa berkomunikasi dengan lancar dan nyaman, meskipun terjadi kerumunan dan trafik yang tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager Region Network Operations and Productivity Jawa Timur Telkomsel Hersetyo Pramono mengatakan ada empat indikator utama dalam menjaga kualitas jaringan yakni pemantauan mobile positioning data untuk melihat arus mudik dan titik keramaian, pengelolaan spektrum frekuensi radio, penguatan kapasitas trafik data, serta kesiapan jaringan di titik-titik krusial atau crowd area.
“Untuk spektrum, kami memanfaatkan kombinasi LTE 900, LTE 1800, LTE 2100, hingga LTE 2300 yang memiliki bandwidth besar untuk mendukung kapasitas data saat lonjakan trafik,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga menempatkan perangkat tambahan seperti combat dan remote sector di sejumlah lokasi strategis, termasuk kawasan wisata dan pelabuhan, guna memastikan layanan tetap terhubung meskipun berada di area padat atau lintasan yang berpotensi blank spot.
Ia menyampaikan bahwa ketika trafik jaringan mendekati ambang batas sekitar 80–90 persen, tim akan segera melakukan intervensi dalam hitungan menit melalui penambahan kapasitas oleh tim engineer yang bersiaga selama 24 jam.
“Langkah-langkah ini kami lakukan untuk memastikan layanan komunikasi di Jawa Timur tetap andal, lancar, dan nyaman bagi masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.
