Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memberikan bantuan keringanan uang kuliah tunggal (UKT) bagi para mahasiswa yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatera.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat usai penyerahan bantuan secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa asal Sumatera terdampak bencana di Balai Kota Malang, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan bantuan biaya perkuliahan ini telah dikoordinasikan dengan Forum Rektor.
"Kami dengan Forum Rektor memberikan keringanan kepada mahasiswa terdampak bencana dalam pembayaran UKT," kata Wahyu.
Total terdapat 122 mahasiswa yang mendapatkan bantuan tersebut. Data itu didapatkan oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang setelah menerima laporan dari Forum Pembangunan Kebangsaan (FPK).
Wahyu mengatakan keringanan UKT adalah bentuk kepedulian terhadap masa depan anak-anak muda. Dia tak ingin para mahasiswa mengalami kendala dalam melanjutkan pendidikannya hanya karena masalah biaya.
Bantuan ini juga merupakan bentuk kehadiran dan keberpihakan pemerintah kepada seluruh korban bencana alam di Sumatera, baik Sumatera Utara, Sumatera Barat, maupun Aceh.
Dia pun meminta seluruh mahasiswa supaya senantiasa berkomunikasi dengan Forkompimda maupun FPK untuk menyampaikan kebutuhannya agar bisa dipenuhi.
"Biasanya mereka mendapatkan biaya rutin dari orang tuanya tetapi sekarang tersendat. Kalau butuh apa saja tolong disampaikan," ujar dia.
Wahyu mengungkapkan sesungguhnya bantuan bagi korban bencana banjir dan tanah longsor di tiga daerah di Pulau Sumatera telah sepenuhnya dikirimkan melalui Bandara Abdulrachman Saleh Malang dan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, Jawa Timur.
Menurut dia, berdasarkan data Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Malang telah memberangkatkan sekitar 30 truk yang mengangkut bantuan logistik.
Kemudian, untuk ke depan bantuan logistik akan terus disalurkan dan diarahkan kepada mahasiswa asal Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sedang menjalankan aktivitas perkuliahan di Kota Malang.
"Terus mengalir kepada mahasiswa yang keluarganya terdampak," kata dia.
