Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, menargetkan proyek pengembangan fasilitas parkir di kawasan wisata Kayutangan Heritage dapat berjalan mulai akhir Juli 2025.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, mengungkapkan, pihaknya masih menunggu pihak pemenang lelang tender proyek tersebut.
"Akhir bulan ini sudah mulai ada pekerjaan, sekarang masih menunggu pemenang," kata Widjaja.
Dia menjelaskan konsep pengembangan kawasan parkir di Kayutangan Heritage adalah membangun gedung parkir vertikal yang dikhususkan menampung kendaraan roda empat milik wisatawan.
Lokasi proyek itu nanti berada tepat di belakang bangunan eks perusahaan perbankan syariah yang telah terlebih dahulu difungsikan menjadi kantong parkir kendaraan roda dua.
Dari segi jumlah lantai, Widjaja menyebut parkir vertikal untuk kendaraan roda empat hanya terdiri tiga lantai dari yang sebelumnya lima lantai.
Perubahan menyesuaikan pada kemampuan anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Namun, dia belum bersedia membeberkan berapa jumlah kebutuhan anggaran untuk pelaksanaan pembangunan fasilitas parkir tersebut.
"Ada keterbatasan anggaran, konsepnya memang lima tingkat. Kapasitasnya untuk 90 unit mobil," ucap dia.
Tetapi, dia tidak menutup kemungkinan bahwa penambahan lantai pada bangunan itu akan dilakukan ke depannya.
"Jadi sangat dimungkinkan," katanya.
Pengembangan kawasan parkir di Kayutangan Heritage, lanjutnya, juga meliputi pembangunan satuan parkir untuk kendaraan roda dua di Jalan Majapahit.
"Kendaraan roda duanya kami tempatkan di sana, nanti terhubung (dengan parkir mobil)," ujar Widjaja.
Selain itu, Dishub Kota Malang juga telah menyusun skema antisipasi terjadinya pembeludakan di tempat parkir tersebut dengan memanfaatkan beberapa titik di sekitar Kayutangan Heritage.
"Mungkin tidak tertampung semua, maka kami optimalkan satuan ruang parkir yang ada di situ, misalnya di Ruko Majapahit, kemudian sangat mungkin diarahkan ke Taman Rekreasi Kota (Tarekot) atau belakang balai kota, dan bisa juga dengan memanfaatkan Ramayana. Itu Kami optimalkan semua," tuturnya.
Dia optimistis penyediaan lahan parkir mampu mengoptimalkan upaya penanganan persoalan kemacetan yang masih kerap muncul di kawasan Kayutangan Heritage, khususnya saat momen libur panjang dan akhir pekan.
"Saya meyakini ini mampu mengurangi kemacetan, karena persoalan selama ini tidak ada satuan ruang parkir untuk kendaraan roda empat, roda dua juga," katanya.
