Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Dewan Penasehat Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Jawa Timur Bambang Haryo Soekartono optimistis perolehan medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 akan meningkat dibanding pada penyelenggaraan PON sebelumnya.
"Bertambahnya jumlah medali emas ini yang terus didorong, saat PON lalu (Aceh-Sumatera Utara) kami keluar sebagai juara dengan empat emas," kata Bambang seusai pembukaan pertandingan cabor jujitsu pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025 di Graha Politeknik Negeri Malang (Polinema) di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu.
PON 2028 dijadwalkan berlangsung di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menjadi perhelatan edisi ke-22.
Pada PON XXI Aceh-Sumatera Utara kontingen jujitsu dari Jawa Timur mampu merengkuh total empat medali emas dan satu perunggu.
Empat medali emas itu berasal dari kategori fighting putri kelas 77 kilogram dan kategori nezawa putra 62 kilogram. Dua medali emas lainnya dari kategori fighting putri kelas 55 kilogram serta kategori nezawa putri kelas 62 kilogram.
Berdasarkan prestasi pada PON Aceh-Sumatera Utara, Bambang Haryo yang juga Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR) RI ini berharap kontingen jujitsu dari Jawa Timur bisa mendulang paling tidak enam medali emas pada PON mendatang.
"Harapan dari kami tidak hanya empat medali emas tetapi bertambah menjadi enam medali atau bahkan tujuh medali," ujarnya.
Menurutnya, target perolehan medali itu bukan hal mustahil dicapai, apalagi Jawa Timur disebutnya memiliki banyak atlet potensial yang siap diterjunkan untuk PON 2028.
"Jawa Timur ini sejuta atlet atau gudangnya atlet," ucapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum PBJI Pusat Dedy Triharjanto menambahkan Jawa Timur menjadi salah satu wilayah yang memiliki banyak sumber daya berupa atlet muda.
"Dan atlet mudanya di Jawa Timur potensial, mereka punya semangat untuk terus berkembang," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Dedy menyatakan kedatangannya bersama jajaran PBJI Pusat ke Jawa Timur, khususnya ke Kota Malang untuk memantau langsung perkembangan pembinaan atlet muda jujitsu yang bertanding di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025.
Tak hanya itu, pihaknya juga memanfaatkan Porprov IX Jatim untuk memperbanyak stok atlet, mengingat cabor jujitsu nasional sedang bersiap mengikuti beberapa ajang internasional.
"Tantangan ke depan itu banyak event internasional, seperti SEA Games di Thailand, Asian Games, dan kejuaraan single event. Provinsi lain punya kesempatan yang sama, jadi nanti tinggal di lihat hasil seleksi nasional seperti apa," ucapnya.