Surabaya (ANTARA) - Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur mengajak siswa SD di Surabaya untuk melestarikan budaya serta menolak segala bentuk tindak kekerasan.
"Kami melihat pentingnya melibatkan generasi muda sejak dini dalam upaya pelestarian budaya dan pembentukan karakter anti-kekerasan," kata Dosen Modul Nusantara UPN Veteran Jatim, Bagas Aryaseta ST, MT, di Surabaya, Jumat.
Bagas menilai jika anak-anak merupakan agen perubahan, sehingga diperlukan upaya dalam membentuk mereka agar menjadi penerus budaya yang memiliki kualitas dan berjiwa sosial.
"Anak-anak merupakan agen perubahan yang luar biasa, dan melalui kegiatan ini, kami berupaya membentuk mereka sebagai penerus budaya yang berkualitas dan berjiwa sosial," katanya.
Pada kegiatan ini, mahasiswa PMM 3 UPN Veteran Jatim menyasar para siswa di SDN Medokan Ayu 2 Surabaya. Setidaknya ada sekitar 103 mahasiswa program pertukaran yang turut andil dalam kegiatan tersebut.
Kepala Sekolah SDN Medokan Ayu 2 Surabaya, Paino SPd memberikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, inisiatif mahasiswa PMM 3 UPN Veteran Jatim ini sangat membantu dalam memberikan pemahaman kebhinnekaan, kebudayaan, dan kekerasan.
"Kami berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan untuk mendukung pembentukan karakter siswa secara holistik," ucapnya.
Dalam rangkaian kegiatannya, ratusan mahasiswa pertukaran itu menampilkan pertunjukan tari tradisional, nyanyian nusantara, dan puisi kebudayaan sesuai daerah asal masing-masing mahasiswa.
Selanjutnya, di tiap-tiap kelas, mahasiswa yang sudah terbagi dalam 4 kelompok memberikan edukasi tentang pentingnya kebersamaan, kebhinnekaan, menjaga budaya dan bersikap tegas menolak segala bentuk kekerasan.
Aksi ini sebagai bagian dari kegiatan Modul Nusantara PMM 3 UPN Veteran Jatim, yakni kontribusi sosial, yakni mahasiswa memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan.
Dengan melibatkan siswa SDN Medokan Ayu 2, para mahasiswa berharap dapat membentuk kesadaran kolektif akan pentingnya merawat keragaman budaya dalam semangat kebhinnekaan dan melawan segala bentuk kekerasan.