Surabaya (ANTARA) - Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Jawa Timur menyoroti peran strategis sains data dalam menghadapi perubahan iklim dan mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui gelaran Seminar Nasional Sains Data (SENADA) 2025, Kamis.
Seminar bertema “Transformasi Digital melalui Sains Data untuk Peningkatan Kualitas dan Keberlanjutan Ekonomi Indonesia di Era Perubahan Iklim” ini diikuti oleh 120 peserta dari 15 perguruan tinggi negeri dan swasta di Surabaya.
Koordinator Program Studi Sains Data UPN "Veteran" Jawa Timur, Dr.Eng. Ir. Dwi Arman Prasetya, ST., MT., IPU., menyampaikan sains data mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama pada SDG 7 (energi bersih dan terjangkau), SDG 8 (pertumbuhan ekonomi inklusif), SDG 12 (produksi dan konsumsi berkelanjutan), serta SDG 13 (penanganan perubahan iklim).
“Kami percaya, kolaborasi lintas disiplin dan penguatan kapasitas SDM berbasis data akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam menghadapi tantangan iklim dan membangun ekonomi yang tangguh,” ujar Dwi Arman.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisik (BMKG) Juanda, Taufiq Hermawan dalam paparannya menyampaikan bahwa teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan big data memiliki potensi besar dalam meningkatkan sistem peringatan dini serta prediksi cuaca yang lebih presisi.
“Perubahan iklim global menuntut pendekatan kolaboratif dan terobosan teknologi lintas sektor,” ujarnya.
Peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Iwan Pramesti Anwar, M.Si., memaparkan hasil analisis data tinggi muka laut dari pengamatan Tide Gauge dan data satelit periode 1993–2023.
Ia menyebutkan bahwa kawasan pesisir utara Jawa menunjukkan kerentanan terhadap banjir rob akibat pengaruh fenomena global seperti ENSO dan IOD.
Sementara itu, peneliti dari Okayama University, Prismahardi Aji Riyantoko, menjelaskan bahwa sains data memiliki peran penting dalam mengolah informasi menjadi kekuatan teknologi masa depan.
Ia menekankan pentingnya literasi data untuk mendukung pengembangan sektor strategis, seperti energi baru terbarukan, kendaraan nirawak, dan komputasi kuantum.*