Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, optimistis sebanyak 34 desa yang masih berstatus berkembang akan naik kelas menjadi status desa maju pada tahun 2024.
Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan untuk menaikkan status 34 desa berkembang menjadi desa maju perlu bersinergi antara camat, pendamping desa serta kader pembangunan manusia atau KPM.
"Harapan 34 desa yang masih berstatus berkembang bisa naik statusnya jadi desa maju pada tahun depan," kata Bung Karna, sapaan Bupati Situbondo Karna Suswandi, saat Sosialisasi dan Evaluasi Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2023 di Aula Pemkab Situbondo, Rabu.
Bupati juga meminta kepada para camat untuk mencatat desa mana saja yang masih berstatus desa berkembang dan menjadikan desa-desa tersebut menjadi prioritas program pemerintah.
"Saya minta dicatat Pak Camat biar tidak lupa, dan data itu menjadi prioritas pelaksanaan kegiatan di masing-masing desanya. Utamanya Kecamatan Banyuglugur, Jangkar, Jatibanteng, Sumbermalang dan Mlandingan ini perlu penguatan dan pendampingan," katanya.
Menurut Bupati untuk mewujudkan peningkatan status desa berkembang menjadi desa maju butuh kerja keras, sinergitas, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan termasuk kader pembangunan manusia dan pendamping desa.
"Oleh karena itu, kami berharap seluruh KPM dan pendamping desa bersama camat serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) terus berupaya maksimal dalam meningkatkan status desanya masing-masing," kata Karna Situbondo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Situbondo Suriyatno menjelaskan ada tiga jenis indeks yang membentuk indeks desa membangun (IDM), yakni ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi dan indeks ketahanan ekologi/lingkungan.
"Hingga tahun 2023 dari 132 desa di Situbondo ada 34 desa berstatus berkembang, 63 desa berstatus maju dan 35 desa di antaranya berstatus mandiri. Alhamdulillah untuk desa Status tertinggal tidak ada," katanya.