Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Puluhan awak bus dan MPU yang masuk Terminal Surondakan, Trenggalek, Jawa Timur, menjalani tes atau pemeriksaan urine gratis yang diselenggarakan oleh Bidokkes Polres Trenggalek, Polda Jatim.
Kegiatan yang digelar dalam rangkaian Operasi Lilin Semeru 2022 itu bertujuan untuk memastikan kesehatan awak bus/MPU, sekaligus mengantisipasi adanya kru angkutan umum khususnya sopir yang menggunakan/mengonsumsi narkoba ataupun jenis minuman keras.
"Selain pemeriksaan kesehatan dengan pengecekan tensi serta wawancara riwayat kesehatan juga dilakukan cek urine untuk memastikan tidak ada sopir maupun kru yang mengkonsumsi narkoba atau miras," kata Kapolres Trenggalek, AKBP Alith Alarino, Selasa.
Hasil pemeriksaan tidak menemukan adanya sopir ataupun awak bus/MPU yang teridentifikasi kandungan zat adiktif narkoba ataupun minuman beralkohol.
Menurut Alith, hasil itu menggembirakan, karena standar keselamatan penumpang selama masa mudik/balik Nataru (Natal dan tahun Baru 2023), meningkat.
"Pada Libur Natal dan tahun Baru ini memang terdapat peningkatan jumlah penumpang meskipun tidak signifikan. Namun bukan berarti kewaspadaan ataupun kehati-hatian kita menjadi kendor. Kita tetap pastikan bahwa para penumpang mendapatkan layanan yang baik, aman dan nyaman," imbuhnya.
Alith berharap, kegiatan itu bisa berkolerasi dengan terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) yang kondusif.
Sebab, dapat menekan angka kecelakaan di Bumi Menak Sopal agar tidak bertambah. Per 19 Desember 2022, angka kecelakaan lalu lintas di Trenggalek mencapai 529 peristiwa, atau naik 127 peristiwa ketimbang tahun sebelumnya.
"Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari operasi Lilin Semeru yang dilaksanakan selama 11 hari terhitung sejak tanggal 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023 mendatang," ujarnya.
Selain pemeriksaan kesehatan hingga tes urine, kegiatan yang dimotori Sidokkes Polres Trenggalek bekerja sama dengan Rumah Sakit Bhayangkara Tulungagung itu juga sekaligus dilakukan kegiatan rapid test antigen. Rapid test atau tes cepat itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penularan COVID-19.