Madiun (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Madiun menyiagakan sekitar 1.800 personel gabungan dalam Operasi Lilin Semeru 2025 untuk mengamankan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di wilayah hukumnya.
Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara mengatakan bahwa pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 tidak hanya tugas kepolisian namun juga melibatkan pemangku kepentingan dan instansi terkait untuk kesiapsiagaan personel dan serta prasarana.
"Untuk jumlah personel gabungan dari TNI/Polri termasuk stakeholder lainnya yang dilibatkan mencapai 1.800 personel. Khusus dari Polri sekitar 700 personel," ujar AKBP Kemas saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Semeru 2025 di Lapangan Tri Brata Mapolres Madiun, Jumat.
Adapun ribuan personel tersebut merupakan gabungan unsur dari Polri, Tentara Nasional Indonesia (TNI), pemerintah daerah, serta unsur pemangku kepentingan terkait lainnya. Operasi Lilin 2025 sendiri berlangsung selama 14 hari, mulai tanggal 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
Kemas menjelaskan sesuai amanat Kapolri, terapat sejumlah poin penting yang menjadi fokus pengamanan dalam momentum perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Di antaranya, mewaspadai peningkatan mobilitas yang diperkirakan potensi pergerakan masyarakat pada Nataru tahun 2025 mencapai 119,5 juta orang. Hal itu menuntut pelayanan ekstra.
Poin berikutnya adalah ancaman bencana alam. Kondisi momentum Nataru 2025/2026 yang beriringan dengan prediksi puncak musim hujan dinilai meningkatkan potensi bencana alam. Karenanya, kesiapsiagaan yang menyeluruh sangat diperlukan, termasuk penyiapan tim tanggap bencana dan sarana pendukung.
Kemudian, pengamanan tempat ibadah dan proses perayaan ibadah. Kapolres Madiun menekankan, sesuai amanat, agar setiap lokasi ibadah perayaan Natal dipastikan telah disterilisasi dan melibatkan ormas keagamaan sebagai wujud toleransi.
Poin krusial berikutnya adalah kamtibmas dan terorisme. Personel diminta mengedepankan deteksi dini untuk mencegah aksi teror, serta melakukan penjagaan ketat di pusat keramaian dan tempat ibadah.
Pihaknya juga meminta agar seluruh personel senantiasa menjaga kesehatan dan menjadikan pelayanan Nataru sebagai sebuah kebanggaan dan niat ibadah.
Wakil Bupati Madiun menambahkan bahwa Pemkab Madiun siap mendukung kelancaran operasi Lilin Semeru dengan menurunkan personel dari beberapa instansi terkait, mulai dari BPBD, Dishub, Damkar dan melibatkan para pesilat yang tergabung dalam Kabupaten Madiun Kampung Pesilat Indonesia.
"Pada prinsipnya Pemkab Madiun siap memberi dukungan terhadap kegiatan ini, karena memang menjadi tanggung jawab bersama. Semoga kegiatan operasi lilin semeru ini berjalan aman dan kondusif," katanya.
Apel Operasi Lilin Semeru di Madiun dihadiri oleh seluruh unsur Forkopimda Kabupaten Madiun serta diikuti oleh anggota Polres Madiun dan perwakilan dari instansi terkait.
