Surabaya (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Sumardi, menekankan pentingnya pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat lintas agama.
Menurut Sumardi, pengamanan perayaan Natal tidak cukup hanya bertumpu pada aparat keamanan, tetapi memerlukan peran serta masyarakat agar umat Kristiani dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan khidmat.
“Kerukunan antarumat beragama menjadi kunci utama. Keterlibatan masyarakat lintas agama sangat penting agar saudara-saudara kita dapat beribadah dengan rasa aman,” kata Sumardi, di Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur itu mengingatkan bahwa potensi gangguan keamanan dapat muncul sewaktu-waktu apabila langkah pengamanan tidak dilakukan secara terbuka dan menyeluruh.
Selain pengamanan tempat ibadah, Sumardi juga menyoroti kawasan wisata yang diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah kunjungan selama libur akhir tahun.
Menurutnya, pengamanan di lokasi wisata perlu diperkuat, khususnya terkait pengaturan lalu lintas dan keselamatan pengunjung.
“Kawasan wisata biasanya padat saat libur akhir tahun. Diperlukan pengaturan lalu lintas, rekayasa kemacetan, serta pengawasan di titik-titik rawan, termasuk daerah yang berpotensi longsor,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa deteksi dini serta mitigasi risiko bencana di destinasi wisata harus menjadi perhatian utama, agar penanganan darurat dapat dilakukan dengan cepat apabila terjadi kondisi yang tidak diinginkan.
“Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas. Antisipasi yang matang sangat penting agar tidak terjadi korban akibat kelalaian,” kata Sumardi.
