Surabaya (ANTARA) - Asisten pelatih Persebaya Surabaya Shin Sang-gyu mengapresiasi performa timnya yang menunjukkan peningkatan meski ditahan imbang 2-2 saat menjamu Borneo FC dalam laga pekan ke-15 Super League 2025/2026.
"Hasil pertandingan memang tidak sesuai harapan, namun peningkatan permainan tim menjadi catatan penting, terutama dari sisi kerja kolektif dan performa individu pemain," kata Shin saat konferensi pers di Stadion GBT Surabaya, Jawa Timur, Sabtu malam.
Selain itu, Shin mengapresiasi penampilan pemain anyar Persebaya, Diego Mauricio, yang dinilai memiliki kualitas pergerakan yang baik di dalam kotak penalti.
Menurut dia, kontribusi Diego tidak mengejutkan karena telah terlihat dalam sesi latihan dan menjadi bagian dari ekspektasi tim pelatih.
Ia juga menjelaskan perubahan peran Catur Pamungkas sebagai pemain sayap yang dilakukan berdasarkan rencana permainan, mengingat keterbatasan opsi wing forward dalam skuad.
"Keputusan tersebut bukan bersifat darurat, melainkan bagian dari strategi yang telah disiapkan,” ucapnya.
Terkait gol Persebaya yang tercipta melalui situasi bola mati, Shin menyebut set piece memang menjadi salah satu aspek yang dilatih secara intensif, meski bukan tujuan utama dalam latihan.
Ia menilai keberhasilan tersebut merupakan efek dari repetisi latihan yang meningkatkan fokus dan konsentrasi pemain. Di sisi lain, Shin juga menyoroti peningkatan kondisi fisik pemain yang mendapat apresiasi dari suporter.
"Fisik itu tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi fondasi bagi penerapan taktik seperti high pressing dan intensitas permainan," tuturnya.
Sementara itu, Pemain Persebaya Leo Lelis turut menyampaikan tanggung jawabnya atas hasil pertandingan tersebut, termasuk gol bunuh diri yang terjadi.
Ia menegaskan komitmennya sebagai pemain senior untuk terus bekerja keras dan memperbaiki performa pada laga berikutnya.
“Sebagai pemain senior, saya ingin menerima tanggung jawab dan memastikan hal itu tidak terulang,” ujar Leo Lelis.
