Madiun (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat sektor UMKM olahan makanan dan minuman telah menyumbang sebesar 14,3 persen terhadap besaran produk domestik regional bruto (PDRB) harga berlaku tahun 2021 yang mencapai Rp14,7 triliun.
"UMKM menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi saat dan pascapandemi," ujar Wali Kota Madiun Maidi, Jumat.
Sesuai data, PDRB yang tumbuh signifikan tersebut disumbang dari berbagai kontribusi lapangan usaha. Terdapat empat golongan lapangan usaha yang memberikan kontribusi besar.
Adapun, empat golongan usaha berkontribusi besar pada PDRB tersebut yakni sektor perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, dan kendaraan bermotor sebesar 25,25 persen
Lalu, informasi dan komunikasi sebesar 15,62 persen, industri pengolahan 15,30 persen, serta jasa keuangan dan 14,30 persen berasal dari UMKM olahan makanan dan minuman.
Saat ini tercatat ada sekitar 12 ribuan unit UMKM yang ada di Kota Madiun, yang separohnya diramaikan oleh usaha makanan dan minuman.
Saat pandemi, tercatat produksi sampah di Kota Madiun mencapai 90-100 ton per hari, bahkan kali ini menjadi 140-170 ton per hari.
Tak hanya itu, pemkot setempat juga terus menggulirkan program-program pemberdayaan UMKM. Salah satunya melalui pelatihan-pelatihan.
Selain itu, Pemkot Madiun juga melakukan penyempurnaan lapak UMKM yang ada di tiap kelurahan, sehingga meramaikan lapak dengan berbagai kegiatan agar perekonomian dapat terus berputar.