Malang (ANTARA) - Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo (IBU) Malang Provinsi Jawa Timur membebaskan uang pembangunan bagi putra-putri atau cucu para guru honorer di Tanah Air yang berkuliah di kampus tersebut.
Rektor IKIP Budi Utomo Malang Dr Nurcholis Sunuyeko di Malang, Rabu, mengemukakan putra-putri atau cucu para guru honorer tersebut, tidak hanya diberikan pembebasan uang pembangunan, tapi juga uang pendaftaran, bahkan tidak menutup kemungkinan juga bebas dari uang sumbangan pengembangan pendidikan (SPP).
"Sebenarnya tidak hanya putra-putri atau cucu guru honorer yang bisa mendapatkan peluang itu, anak cucu para veteran dan yatim piatu juga bisa mendapatkan kemudahan itu. Namun, kuotanya tidak banyak, hanya untuk 40 mahasiswa baru. Oleh karena itu, segera mendaftar," kata Nurcholis di sela acara sambut mahasiswa baru (Samba) episode paripurna di kampus setempat.
Doktor sosiologi itu mengaku bahwa bulan November merupakan bulan istimewa karena ada HUT PGRI dan hari pahlawan. Oleh karena itu, sebagai penghormatan terhadap guru dan para pahlawan, IKIP Budi Utomo memberikan keistimewaan bagi putra-putri atau cucu para guru honorer, veteran dan anak yatim.
Ia menyarankan lulusan SMA sederajat dari putra-putri guru honorer, veteran dan yatim piatu tersebut untuk segera mendaftar, karena pendaftaran akan ditutup pada 30 November 2020.
Dalam sambutannya pada gelaran Samba Paripurna, Nurcholis menyatakan kesuksesan mahasiswa menjadi tanggung jawab seluruh sivitas akademika.
"Kuliah di IKIP Budi Utomo merupakan pilihan cerdas, sebab tidak hanya ilmu yang didapat, tetapi akan memiliki karakter spesial, yang berbeda dengan mahasiswa lainnya," tuturnya.
Perbedaan karakter dengan mahasiswa lainnya itu, di antaranya kebudiutamaan di berbagai lini yang terus digaungkan, tidak hanya di lingkungan kampus, tapi juga di lingkungan masyarakat.
Sementara itu, peserta Samba Paripurna sebanyak 270 mahasiswa, baik yang mengikuti secara luring maupun daring. "Jumlah keseluruhan mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021 di IBU mencapai 1.508 orang, naik sekitar 50 persen dari tahun lalu, yakni 1.010 mahasiswa," ujarnya.
Menurut Nurcholis, meningkatnya jumlah mahasiswa baru dari tahun sebelumnya, disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kemudahan dan keringanan melalui paket-paket pendaftaran khusus, seperti Paket Ramadhan, Paket Lebaran, Kemerdekaan, dan Paket Pancasila Sakti.
Sebelumnya, IKIP Budi Utomo Malang telah menggelar Samba beberapa episode yang diikuti mahasiswa baru, baik luring maupun daring, yakni episode "Go to Samba", Kemerdekaan, Arjuna dan Srikandi, Pancasila Sakti dan ditutup dengan episode paripurna.
Mahasiswa baru yang mengikuti Samba episode paripurna bisa langsung mengikuti perkuliahan daring melalui aplikasi yang telah dikembangkan unit Teknologi Informasi IKIP Budi Utomo, yakni aplikasi Ecllink.
"Saat ini kami sedang melakukan survei terhadap mahasiswa, baik yang baru maupun lama untuk memetakan mahasiswa yang ingin mengikuti perkuliahan tatap muka. Tentunya dengan protokol kesehatan ketat, termasuk hanya 50 persen dari kapasitas yang ada," kata Nurcholis.