Malang (ANTARA) - Yudisium yang dilaksanakan IKIP Budi Utomo (IBU) Malang pada Jumat (12/08) sore hingga malam memang beda dengan yudisium yang biasa dilaksanakan perguruan tinggi lainnya selama ini. Jika biasanya mahasiswa saat yudisium menimbulkan ketegangan, namun di kampus ini tidak demikian. Berlabel yudisium happy, pengumuman kelulusan ini dikemas ala pesta kebun.
Dari yudisium ini pihak kampus menginginkan 668 mahasiswa yang mengikuti gelaran ini bergembira semua, terutama bagi mahasiswa yang mungkin nantinya dinyatakan tidak lulus. Selain menyajikan pertunjukan musik, dalam momen ini para mahasiswa berbaur dengan kalangan civitas akademika, seperti makan bakso dan rawon di halaman kampus serta duduk satu meja ala-ala di sebuah kebun.
Tak hanya mengundang grup band dan memberi kesempatan mahasiswa unjuk kebolehan bernyanyi diatas panggung acara, Dr H Nurcholis Sunuyeko M.Si., selaku rektor pun mempersembahkan beberapa lagu dan berjoget bersama mahasiswa. Kegembiraan pun mewarnai halaman kampus dan beberapa mahasiswa sempat memberikan bunga kepada sang rektor saat mempersembahkan suara terbaiknya.
Video: IKIP Budi Utomo Malang
Dari semua itu, disampaikan pria yang kerab disapa Sam Rektor tersebut bahwa pihaknya ingin menyelaraskan antara kegiatan-kegiatan yang sifatnya akademis dengan kegiatan yang bermuatan keindahan, kegiatan yang bermuatan rasa. Karena itu jargon yang diusung adalah mengharmonisasikan antara kegiatan nalar dan rasa," ujarnya.
"Lebih daripada itu kami juga memberikan perhatian kepada masyarakat di kota Malang, seperti sopir angkotan kota (angkot) atau mikrolet dan pelaku usaha di sekitar kampus. Saat ini angkot mulai ditinggalkan masyarakat, dan kami menggunakan jasa puluhan angkot ini untuk menjemput mahasiswa dari tempat kos menuju ke tempat yudisium di kampus C di jalan Citandui," urai Nurcholis.
Lebih jauh pria berkacamata itu memaparkan, dari aktivitas itu maka setidaknya akan menambah pemasukan bagi para sopir angkot. Begitu juga bagi pelaku usaha di sekitar kampus seperti warung penjual nasi pecel, bakso, pentol cilok dan lain-lain, kami persilahkan untuk berjualan.
Beberapa penjual makanan itu pun kami fasilitasi tempat khusus untuk melayani para mahasiswa dan keluarga besar kampus. "Sehingga kehadiran IKIP Budi Utomo berdampak positif bagi warga sekitar dan para pelaku usaha," urai Nurcholis.
Meski sempat membuat was-was para mahasiswa yang mengikuti yudisium ini, namun 668 mahasiswa dinyatakan lulus 100 persen. Mereka nantinya akan mengikuti prosesi wisuda pada 12 September 2022. Gelaran yudisium ini pun diklam pihak kampus merupakan yang pertama di Indonesia. Sedangkan terkait program merdeka belajar kampus merdeka, pada akhir Agustus ini IKIP Budi Utomo Malang akan kedatangan 260 mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta dari berbagai penjuru nusantara. (*)