Uiseong, Korea Selatan (ANTARA) - Sebuah helikopter pemadam kebakaran dengan satu pilot jatuh pada Rabu saat memadamkan kebakaran hutan besar di Uiseong, sebuah daerah di tenggara Korea Selatan, hingga menewaskan sang pilot, kata pihak berwenang.
Helikopter tersebut jatuh di pegunungan di Uiseong yang terletak sekitar 180 kilometer di tenggara Seoul pada pukul 12:54 siang waktu setempat (10:54 WIB), menurut Layanan Kehutanan Korea.
Pilot berusia 73 tahun itu dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan, kata pihak berwenang.
Dibangun pada 1995, helikopter S-76 tersebut mampu membawa 1.200 liter air dan telah beroperasi selama sekitar 30 tahun.
Layanan Kehutanan Korea menghentikan seluruh operasi helikopter pemadam kebakaran segera setelah kecelakaan itu, tetapi melanjutkan kembali operasi mulai pukul 3:30 sore (13:30 WIB) karena kebakaran terus menyebar di Uiseong.
Badan tersebut mengatakan bahwa mereka mulai mengerahkan helikopter lagi, kecuali model S-76, dan hanya mengirim pilot yang menyetujui untuk menerbangkannya.
Menurut Layanan Kehutanan Korea Selatan, sebanyak 23 helikopter S-76 lainnya masih tersedia, dan mereka berencana untuk mengoperasikannya kembali jika berhasil melewati uji keselamatan.
Sekitar 80 helikopter pemadam kebakaran dikerahkan di wilayah tersebut pada Rabu.
Kebakaran hutan yang dipicu oleh angin kencang telah menghanguskan kawasan di wilayah bagian tenggara Korea Selatan.
Kebakaran dimulai di Kabupaten Sancheong, sekitar 250 kilometer tenggara Seoul pada Jumat (21/3) dan menyebar ke wilayah lain, yakni Sancheong, Uiseong, Ulju, Gyeongnam, Cheongsong, Yeongyang, Yeongdok dan Andong.
Sumber: Yonhap-OANA
Seorang pilot tewas akibat kecelakaan saat memadamkan kebakaran hutan di Korsel
Rabu, 26 Maret 2025 17:45 WIB

Sebuah helikopter melakukan penyemprotan air di lokasi kebakaran hutan di Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan, Sabtu (22/3/2025). Pemerintah Korea Selatan mengumumkan status bencana nasional atas kebakaran hutan besar di wilayah tenggara negara itu yang telah menewaskan empat orang. ANTARA FOTO/NEWSIS via Xinhua/tom.