Korsel berhasil kendalikan api kebakaran hutan hingga 94 persen

Uiseong, Korea Selatan (ANTARA) - Para pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa tingkat pengendalian rata-rata kebakaran hutan di Provinsi Gyeongsang Utara naik menjadi 94 persen pada Jumat, karena jarak pandang yang lebih baik dan suhu yang lebih dingin dari hujan semalam.

Hingga Jumat siang, rata-rata 94 persen kebakaran hutan di lima kota di Provinsi Gyeongsang Utara telah terkendali, menurut Dinas Kehutanan Korea (KFS).

Dari total perimeter kebakaran sepanjang 928 kilometer, 871 kilometer telah padam, dengan hanya tersisa 57 kilometer, kata KFS.

"Kami berencana untuk memobilisasi semua sumber daya yang tersedia untuk memadamkan api utama pada akhir hari ini," kata Lim Sang-seop, kepala KFS, kepada wartawan.

Visibilitas yang membaik dan suhu yang lebih dingin dari hujan semalam telah menciptakan kondisi yang "menguntungkan" untuk mengendalikan api, menurut Lim.

"Kami akan melakukan segala upaya dengan mengerahkan helikopter, personel, dan sumber daya lainnya untuk mengendalikan api," imbuhnya.

Sekitar 48.000 hektar hutan, yang kira-kira setara dengan sekitar 80 persen luas Seoul, telah hangus, sebut KFS.

Luas tersebut hampir 25.000 hektar lebih besar dari 23.794 hektar yang rusak akibat kebakaran hutan di pantai timur pada 2000, yang merupakan kebakaran terburuk dalam sejarah negara tersebut pada saat itu.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Gyeongsang Utara Lee Cheol-woo mengatakan kepada wartawan bahwa petugas pemadam kebakaran "kemungkinan dapat" memadamkan api utama di provinsi tersebut sebelum matahari terbenam pada hari Jumat.

Sebagai tanda kelegaan, hujan yang turun semalam membantu petugas pemadam kebakaran mengendalikan api dan memungkinkan mereka untuk fokus memadamkan kobaran api utama di beberapa lokasi.

Sekitar 5.580 personel, 86 helikopter pemadam kebakaran, dan 569 truk pemadam kebakaran dikerahkan pada Jumat untuk sepenuhnya mengendalikan kebakaran hutan di Uiseong dan wilayah lain di Provinsi Gyeongsang Utara.

Bencana kebakaran hutan terburuk di negara itu telah menghancurkan wilayah tersebut sejak Jumat lalu, menewaskan sedikitnya 28 orang, melukai 37 orang, dan memaksa sekitar 38.000 orang mengungsi, menurut badan tanggap bencana pemerintah.



Sumber: Yonhap