Malang (ANTARA) - Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang menggandeng Universitas Islam Sultan Sharif Ali (UniSSA) Brunei Darussalam untuk melakukan kerja sama di berbagai bidang demi percepatan penginternasionalan perguruan tinggi keguruan tersebut.
Rektor IKIP Budi Utomo (BU) Malang Dr Nurcholis Sunuyeko di Malang, Jawa Timur, Jumat mengatakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sudah dilakukan dengan Rektor UniSSA Brunei Darussalam Dr Norarfan bin Haji Zainal di kampus UniSSA di Brunei Darussalam, Kamis (25/7).
"Kami sudah punya koneksi dengan banyak negara, baik di kawasan Asia maupun Eropa. Belum lama ini kami juga menggandeng Jilin International Studies University (JISU) dari China dan sekarang dengan UniSSA Brunei Darussalam," kata Nurcholis.
Dengan UniSSA, kata Nurcholis, ada beberapa hal yang bakal dikerjasamakan, di antaranya pertukaran dosen, penelitian bersama, publikasi karya ilmiah dan magang (internship).
Ia mengatakan ke depan kedua perguruan tinggi ini juga akan saling mempublikasikan hasil riset dan penulisan karya ilmiah di level internasional. Apalagi, nantinya juga akan ada penelitian bersama yang sejalan dengan disiplin ilmu di masing-masing perguruan tinggi.
"Dari sisi kultur dan budaya tidak jauh beda antara Indonesia dengan Brunei, bahkan kita serumpun. Kondisi itu membuat kerja sama ini semakin mudah dilakukan, bahkan mereka ingin secepatnya mengirim dosen dan mahasiswa ke IKIP Budi Utomo," ujarnya.
Selain meneken Memory of Understanding (MoU) dengan UniSSA, IKIP Budi Utomo sekaligus juga melakukan Memory of Agreement (MoA) dengan beberapa lembaga, yakni komunikasi dengan Aisyah Foundation Kamboja, Lukmanulhakeem Foundation Thailand, Nekmah Institut Singapura dan PT Singapura.
Kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan di sejumlah negara itu dilakukan agar IKIP Budi Utomo memiliki banyak jalur di level internasional. Tujuannya, agar civitas akademika bisa belajar banyak dan memperkaya kemampuannya di level internasional.
Rektor lebih lanjut menjelaskan kerja sama dengan Lukmanulhakeem Collage of Technology Thailand dan Lukmanulhakeem Foundation akan diprioritaskan pada dua hal, yakni mempromosikan kualitas kuliah melalui kuliah tamu dan melakukan penelitian bersama dengan publikasi penulisan ilmiah.
"’Prinsipnya kami membuka lebar-lebar jalan menuju level internasional. Semuanya bermuara pada peningkatan kemampuan mahasiswa dan dosen, termasuk persiapan kami, menuju universitas nantinya," ucapnya.
Menurut Ketua Forki Kota Malang itu, menghadapi era 4.0 seperti sekarang ini, IKIP Budi Utomo harus berbenah dan lebih banyak menjalin kerja sama internasional, sehingga program percepatan untuk menjadi perguruan tinggi internasional bisa segera terwujud, apalagi IKIP Budi Utomo sekarang sudah menerapkan perkuliahan dengan "paperless" dan menuju serba digital.
Sebelumnya, IKIP Budi Utomo Malang juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di berbagai negara, di antaranya adalah Asia University dan WuFeng University, Taiwan. Dan, ada 14 perguruan tinggi di Taiwan membuka peluang untuk bersinergi dengan perguruan tinggi yang mencetak tenaga pendidik tersebut.
Selain dengan perguruan tinggi di Taiwan, IKIP Budi Utomo juga telah menandatangani nota kesepahaman untuk kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Selain menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi mancanegara, IKIP Budi Utomo juga menjadi salah satu perguruan tinggi tujuan siswa mancanegara, baik melalui program Darmasiswa maupun BIPA. Mahasiswa asing tersebut, di antaranya berasal dari Amerika Serikat, Italia, Jerman, Australia, Korea, Jepang, Afganistan, Chile, dan Thailand. (*)