Surabaya (ANTARA) -
Pembangunan infrastruktur adalah salah satu kunci utama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing.
Tidak hanya menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, infrastruktur juga berperan dalam menciptakan pemerataan pembangunan, membuka akses bagi masyarakat, dan memperkuat ketahanan nasional.
Namun, tantangan ke depan tidaklah mudah. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan wilayah yang luas membutuhkan strategi pembangunan yang tidak hanya cepat, tetapi juga inklusif dan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah (Kemenkoinfra), saya merasa terhormat bisa ikut serta dalam upaya besar ini.
Amanah baru sebagai Tenaga Ahli Madya di bidang Pembangunan Kewilayahan Berkelanjutan bukan sekadar tugas teknis, tetapi tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap kebijakan dan proyek infrastruktur yang dicanangkan benar-benar berdampak bagi masyarakat luas.
Di bawah kepemimpinan Menkoinfra Mas AHY, kami bekerja untuk mewujudkan prinsip infrastructure for all, sebuah visi besar dimana infrastruktur harus dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, tidak hanya di kota besar, tetapi juga di daerah-daerah terpencil.
Tantangan pembangunan infrastruktur ke depan semakin kompleks. Perubahan iklim, urbanisasi yang pesat, serta perkembangan teknologi yang semakin disruptif menuntut kita untuk berpikir lebih strategis.
Tidak cukup hanya membangun jalan, jembatan, atau pelabuhan, tetapi juga memastikan bahwa pembangunan tersebut ramah lingkungan, berorientasi jangka panjang, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini, tugas saya sebagai tenaga ahli adalah memastikan bahwa prinsip keberlanjutan selalu menjadi bagian dari perencanaan dan implementasi proyek pembangunan kewilayahan.
Salah satu misi utama Kemenkoinfra adalah mendorong pembangunan yang berkeadilan, yang berarti harus memastikan bahwa seluruh wilayah di Indonesia memiliki akses yang sama terhadap infrastruktur dan fasilitas publik.
Saat ini, masih banyak daerah yang kesulitan mengakses layanan dasar karena terbatasnya infrastruktur. Jika tidak ditangani dengan serius, hal ini bisa memperlebar kesenjangan ekonomi antarwilayah.
Oleh karena itu, pembangunan kewilayahan harus dilakukan dengan pendekatan yang lebih holistik, mempertimbangkan faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan secara bersamaan.
Namun, membangun negara sebesar Indonesia tidak bisa dilakukan sendirian. Dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, mencakup pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, serta masyarakat.
Inilah mengapa saya mengajak semua pihak untuk ikut serta dalam diskusi, memberikan masukan, serta berkolaborasi dalam mewujudkan pembangunan yang lebih baik.
Tidak ada gagasan yang terlalu kecil, karena setiap ide yang baik bisa menjadi solusi untuk mempercepat kemajuan bangsa.
Salah satu konsep yang terus kami dorong adalah humanizing infrastructure, atau membangun infrastruktur yang lebih manusiawi. Tidak hanya berorientasi pada fisik dan ekonomi, tetapi juga pada kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan.
Ini berarti kita perlu memperhatikan transportasi yang lebih berkelanjutan, pemanfaatan energi hijau, serta desain infrastruktur yang lebih ramah terhadap masyarakat.
Pembangunan harus memberikan manfaat nyata bagi kehidupan sehari-hari, bukan sekadar proyek-proyek besar yang hanya terlihat megah di atas kertas.
Mengabdi kepada negara dalam bidang infrastruktur adalah sebuah kehormatan besar.
Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadi negara maju, dan infrastruktur yang kuat akan menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan kerja sama, visi yang jelas, serta komitmen untuk membangun dengan prinsip keadilan dan keberlanjutan, saya yakin kita bisa membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
Mari bersama-sama kita wujudkan Indonesia yang lebih maju, lebih adil, dan lebih berdaya saing untuk semua.
*) Penulis adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Surabaya dan Tenaga Ahli Madya di bidang Pembangunan Kewilayahan Berkelanjutan Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah (Kemenkoinfra)