Situbondo (ANTARA) - Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Ulfiyah secara resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Situbondo, Jawa Timur, periode 2025-2030 oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 20 Februari 2025.
Mas Rio, sapaan akrab Yusuf Rio Wahyu Prayogo, dan wakilnya Ulfiyah, dilantik Presiden bersama dengan 481 kepala daerah (gubernur, wali kota/bupati) terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024.
Mas Rio dan Mbak Ulfi, menjadi harapan baru sebagai pemimpin bagi masyarakat di Kabupaten Situbondo, bagaimana ke depan "Kota Santri Pancasila" itu menjadi lebih baik, maju dan masyarakatnya juga sejahtera.
Sesuai slogan politiknya, selama masa tahapan kampanye Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024, yakni "Tak Congocoah Tak Co'ngico'a" (bahasa Madura), yang artinya, "Tidak akan membohongi masyarakat dan tidak akan mencuri (korupsi)".
Slogan "Tak Congocoah Tak Co'ngeco'a" bupati dan wakil bupati Rio-Ulfi itu mampu "menumbangkan" calon bupati wakil bupati petahana, Karna Suswandi dan Nyai Khoirani.
Bahkan, pascapilkada dan setelah Rio-Ulfi ditetapkan sebagai bupati dan wakil bupati terpilih, mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi ditahan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, atas kasus dugaan korupsi gratifikasi.
Penyidik KPK juga menahan Kepala Dinas PUPP Kabupaten Situbondo Eko Prionggo Jati (EPJ) yang bersama Karna Suswandi ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam perkara tersebut.
Perkara dugaan korupsi yang menyeret Karna Suswandi berawal pada tahun 2021, saat itu Pemkab Situbondo menandatangani perjanjian pinjaman daerah program PEN yang akan digunakan untuk pekerjaan konstruksi di Dinas Pekerjaan umum dan Perumahan Pemukiman (PUPP) Kabupaten Situbondo tahun 2022.
Pada tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Situbondo batal menggunakan dana PEN dan kemudian menggunakan dana DAK.
Selanjutnya dalam pengadaan barang dan jasa paket pekerjaan di Dinas PUPP Kabupaten Situbondo tahun 2021–2024, tersangka Karna Suswandi dan Eko Prionggo Jati diduga melakukan pengaturan pemenang paket pekerjaan.
Tersangka Karna meminta ijon dengan kode "uang investasi" kepada calon para rekanan, dengan nilai sebesar 10 persen dari nilai pekerjaan yang akan dijanjikan.
Atas perintahnya, Eko Prionggo Jati selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) sekakligus Kepala Bidang Bina Marga PUPP Kabupaten Situbondo memerintahkan kepada jajaran pegawai di Dinas PUPP untuk melakukan pengaturan pengadaan barang dan jasa di Dinas PUPP itu.
Pengaturan itu ditujukan untuk memenangkan rekanan-rekanan yang ditunjuk oleh KS. Setelah rekanan-rekanan mendapatkan dana pencairan pekerjaan, tersangka EPJ melalui bawahannya di Dinas PUPP Kabupaten Situbondo meminta "fee" sebesar 7,5 persen dari nilai pekerjaan yang didapatkan oleh rekanan-rekanan tersebut.
Sampai saat ini, Karna Suswandi dan Eko Prionggo Jati masih menjalani serangkaian penyidikan dan ditahan di Rumah Tahanan Negara Kelas I Jakarta Timur, Cabang Rutan KPK.
Dengan ditahannya Karna Suswandi dan Kadis PUPR oleh KPK itulah, sebagian besar masyarakat Situbondo menaruh harapan besar kepada Mas Rio dan Mbak Ulfi agar mampu mengemban amanah rakyat dan membawa "Situbondo naik kelas", sesuai tagline mereka.
Ratusan ribu masyarakat Situbondo tentunya menginginkan bupati kelahiran Situbondo, 30 Maret 1984, itu juga mampu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih (clean govermance). Karena pemerintahan yang bersih merupakan dasar dan menjadi fondasi guna memastikan pemerintahan transparan, akuntabel, serta bebas dari korupsi, kolusi, nepotisme (KKN).
Akuntabilitas dan transparansi juga harus menjadi pijakan bagi kepala daerah dalam setiap mengambil kebijakan dan tindakan, sehingga tercipta pemerintah yang bersih, khususnya terhindar dari praktik korupsi.
Beberapa waktu lalu, sejumlah orang yang mengatasnamakan aktivis melaporkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPP Kabupaten Situbondo atas dugaan praktik kolusi dan nepotisme ke Kejaksaan Negeri setempat.
Plt Kadis PUPP Situbondo itu dilaporkan karena ditengarai melakukan rekrutmen tenaga honorer atau non-ASN pada awal Januari 2025, dan pegawai non-ASN yang direkrut itu diduga adalah anak dari salah satu tim sukses atau tim pemenangan Mas Rio dan Mbak Ulfi.
Di sisi lain, Mas Rio dan wakilnya juga harus bekerja ekstra untuk mewujudkan visi dan misinya dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Apalagi, pemerintah pusat telah mengambil kebijakan efisiensi anggaran yang juga berdampak bagi pemerintah daerah.
Masyarakat Situbondo punya keyakinan bahwa kepemimpinan Mas Rio dan Mbak Ulfi mampu mewujudkan "Situbondo naik kelas" dengan berbagai programnya.
Sebelum terpilih sebagai Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo merupakan seorang pengusaha, yakni CEO Politika Research and Consulting. Rio juga menjadi pemimpin di tiga perusahaan sekaligus, yakni Direktur PT Sumber Arthayasa Bersama, Owner My Way Coffee dan Owner DKN Company.
Semasa menjadi pengusaha, Rio pernah mengikuti kegiatan "National and Character Building" yang diselenggarakan oleh Kemendikbud RI (2006-2007), "Millionare Mindset Bootcamp" (MMBC) Jakarta serta "Millionare Race ke-2" di Bali.
Rio juga memiliki riwayat aktif dalam berorganisasi dan jiwa pergerakannya sejak kuliah, karena pernah didapuk menjadi Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Fisip Universitas Jember (2006–2008), Sekretaris KNPI Cabang Jember (2011–2014), Founder Mara Marda Institute (2020–2022) dan anggota LPNU Jakarta Utara (2021–2023).
Rio-Ulfi harapan pemimpin baru "Tak Congocoah Tak Co'ngico'a"
Rabu, 19 Februari 2025 19:04 WIB

Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Wakil Bupati Ulfiyah. ANTARA/HO-Dinas Kominfo Situbondo