Malang (Antara Jatim) - Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Budi Utomo ("IBU") Malang, Nurcholis Sunuyeko memastikan kampus itu segera normal setelah penetapan statusnya sebagai perguruan tinggi nonaktif yang diputuskan Dirjen Dikti (4/6).
"Mahasiswa tidak perlu khawatir dengan penetapan Dikti terkait penonaktifan kampus karena dalam waktu dekat ini pasti segera normal kembali, apalagi akreditasi kampus juga masih berlaku hingga 2016," kata Nurcholis di Malang, Rabu.
Menurut dia, status nonaktif hanyalah penamaan secara teknis yang tidak berpengaruh terhadap kegiatan kampus secara keseluruhan karena kondisi ini hanya berkaitan dengan keadministrasian. Dan, masalah status nonaktif tersebut akan diselesaikan pada pekan ini juga.
Ia menjelaskan akreditasi untuk semua fakultas masih berlaku hingga 2016, artinya lulusan IKIP ini nanti tidak ada masalah dengan ijazah dan mereka juga tetap bisa diterima di bursa kerja. Oleh karena itu, mahasiswa maupun lulusan IKIP BU tidak perlu resah dan khawatir.
Menyinggung rasio dosen dan mahasiswa yang belum mencapai kata ideal, Nurcholis mengakuinya, namun mulai tahun akademik 2015/2016, rasio tersebut akan disesuaikan karena dalam beberapa tahun terakhir ini IKIP BU juga membuka rekrutmen calon dosen tetap.
Rasio ideal antara dosen dengan mahasiswa adalah 1:40 untuk program sosial dan humaniora (soshum) dan 1:30 untuk progran saintek. Sementara di IKIP BU masih 1:115,5, artinya dalam satu kelas perkuliahan diikuti oleh lebih dari 90 orang mahasiswa.
"Kami pasti akan menyesuaikan rasio ideal itu, paling tidak kami sudah melakukan rekrutmen dosen tetap untuk beberapa jurusan dan tahun ini juga tidak akan menerima mahasiswa terlalu banyak agar rasio dosen dan mahasiswa bisa segera mencapai angka ideal," ujarnya.
Setelah ada penetapan dari Dirjen Dikti bahwa kampus IKIP Budi Utomo dinyatakan berstatus nonaktif karena tidak memenuhi persyaratan, yakni rasio antara dosen dan mahasiswa jauh dari ideal, puluhan mahasiswa yang mewakili ribuan mahasiswa lainnya menggelar unjuk rasa mempertanyakan status kampus dan kekhawatirannya terhadap keabsahan ijazah mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, IKIP Budi Utomo berkembang pesat dan jumlah mahasiswanya juga bertambah secara signifikan. Bahkan pada tahun lalu terpaksa harus menolak sekitar 800 calon mahasiswa baru karena kapasitas kampus yang tidak mencukupi.
Saat ini jumlah mahasiswa IKIP Budi Utomo secara keseluruhan mencapai 16 ribu yang tersebar di sejumlah program studi dan menjalani perkuliahan di tiga kampus, yakni kampus di Jalan Arjuno dan Jalan Citandui Kota Malang, serta di Kota Batu.(*)
