Malang (ANTARA) - Sebanyak 257 orang peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2 Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang melaksanakan kegiatan membatik sepanjang 76 meter untuk menyemarakkan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober.
Rektor IKIP Budi Utomo Malang Dr Nurcholis Sunuyeko di Malang, Sabtu, mengemukakan kegiatan membatik yang dikemas dalam "Festival Batik Nusantara dan Ngoskab Bareng Arek PMM2" ini mengangkat tema karakteristik budaya Nusantara.
"Kegiatan membatik ini juga menjadi salah satu program modul Nusantara, sehingga batik yang ditorehkan di atas kain sepanjang 76 meter itu juga disesuaikan dengan karakteristik dan budaya dari masing-masing daerah asal mahasiswa, mulai dari Sabang hingga Merauke," kata Rektor Nurcholis di sela kegiatan membatik mahasiswa di kampus setempat.
Batik yang dihasilkan ratusan mahasiswa sepanjang 76 meter tersebut, adalah batik ciprat dan jumput. Namun, tidak meninggalkan karakteristik daerah masing-masing.
"Dalam menyambut Hari Batik Nasional, kami tidak hanya melibatkan mahasiswa PMM2. Kami juga memberdayakan UMKM di sekitar kampus, salah satunya adalah penjual oskab (bakso) yang melayani ratusan mahasiswa, dosen dan karyawan IKIP Budi Utomo (IBU)," ujarnya.
Sementara itu, penanggung jawab Festival Batik Nusantara IBU Malang Dr Riyanto mengatakan selain untuk memperingati Hari Batik Nasional, kegiatan membatik juga untuk menumbuhkan nilai-nilai rasa cinta terhadap budaya Nusantara, khususnya batik.
"Kegiatan membatik sepanjang 76 meter ini kami usulkan untuk dicatat dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Saat ini masih dalam proses di MURI. Sebelumnya sudah ada rekor MURI membatik sepanjang 75 meter dari Malang," kata Riyanto yang juga Kepala Pusat Pengelola Merdeka Belajar IKIP Budi Utomo Malang.
Riyanto menjelaskan dalam kegiatan membuat batik ciprat dan jumput sepanjang 76 meter tersebut, membutuhkan waktu sekitar empat jam yang melibatkan 257 mahasiswa dari seluruh wilayah Nusantara.
"Selain mahasiswa Program PMM2, dosen pengajar Modul Nusantara dan mentor pendamping mahasiswa juga dilibatkan dalam kegiatan membatik ini," ucapnya.