Malang (ANTARA) - Sebanyak 452 mahasiswa dari 87 perguruan tinggi di Tanah Air memilih Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo (BU) Malang, Jawa Timur.
Kepala Pusat Pengelolaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PP-MBKM) IKIP BU Malang Dr Riyanto di Malang, Sabtu, mengemukakan kuota untuk Program PMM pada semester ganjil tahun akademik 2023/2024 di kampus tersebut sebanyak 600 mahasiswa,
"Perkuliahan Program PMM pada semester ganjil masih beberapa bulan ke depan, dan mahasiswa yang mendaftar hingga saat ini mencapai 452 mahasiswa dari kuota 600 mahasiswa. Insya Allah kuota yang diberikan pemerintah tersebut bisa terpenuhi," ujarnya.
Riyanto mengatakan kuota yang diberikan pemerintah sebanyak 600 mahasiswa tersebut merupakan terbanyak kedua secara nasional untuk PTN-PTS, sedangkan untuk PTS menjadi yang terbanyak pertama.
Program PMM edisi pertama pada 2021 di IKIP BU diikuti 168 mahasiswa dan pada 2022 diikuti sebanyak 257 mahasiswa dari 52 kampus di Tanah Air.
Ia mengemukakan sebagian besar mahasiswa Program PMM dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia itu memilih Program Studi Bahasa Inggris.
Selain kedatangan mahasiswa Program PMM, IKIP BU Malang juga memfasilitasi Program Praktisi Mengajar. "Ada 55 mata kuliah yang diampu dari Program Praktisi Mengajar tersebut, baik praktisi yang berlatar belakang pendidikan, ekonomi maupun pengusaha (industri). Artinya, di IKIP BU ada 55 kelas kolaborasi yang diampu oleh praktisi," ujarnya.
Menyinggung fasilitas yang disiapkan IKIP BU bagi mahasiswa Program PMM dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia tersebut, Riyanto mengatakan ada asrama, namun hanya mampu menampung sebagian mahasiswa saja, karena hanya ada 100 kamar di asrama.
"Kami juga memfasilitasi mahasiswa Program PMM ini untuk menghubungkan (mencarikan) pemondokan (indekos) di sekitar kampus. Harapan kami, kualitas pembelajaran maupun layanan kami untuk Program PMM ini semakin baik dan maksimal," katanya.