Malang Raya (ANTARA) - Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang pada tahun akademik 2023/2024 membuka lima program studi Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Kelima program studi (prodi) PPG tersebut yakni Bidang Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bidang Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Studi Pendidikan Matematika, Bidang Studi Sejarah, dan Bidang Studi Jasmani.
"Pembukaan program studi PPG tersebut dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru, melalui PPG dalam Jabatan dan PPG Prajabatan. Untuk lima prodi PPG ini kami mengusulkan kuota 250 orang (mahasiswa)," kata Rektor IKIP Budi Utomo Malang Assoc. Prof. Dr. Nurcholis Sunuyeko di Malang, Kamis.
Rektor mengatakan program profesi seperti PPG ini bukan yang baru bagi IKIP Budi Utomo Malang. Sebelumnya IKIP Budi Utomo sudah mengenalnya dengan Akta IV yang diakui pemerintah.
“Jadi, program profesi seperti PPG ini bukan hal yang sama sekali baru. Lulusan IKIP Budi Utomo, khususnya periode-periode sebelum ada PPG, mereka dibekali ijazah dan Akta IV, yang dapat digunakan untuk mengikuti dan meningkatkan keprofesionalan mereka di sekolah. Sekarang kita lanjutkan dengan PPG dan alhamdulillah izinnya sudah terbit,” ucapnya.
Pembukaan lima prodi PPG IKIP Budi Utomo Malang berdasarkan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia Nomor 853/E/O/2022 tentang Izin Penyelenggaraan PPG.
Nurcholis mengatakan di IKIP Budi Utomo proses bagaimana menjadi guru profesional sudah ditanamkan sejak awal masuk kuliah.
“Kurikulumnya juga terbaru. Jadi, lulusan IKIP Budi Utomo, dengan penuh keyakinan saya sampaikan, tidak akan gagap dengan PPG. Mereka tinggal melanjutkan kompetensinya dan lebih mematangkan saja," tuturnya.
Ia menjelaskan secara teknis pendaftaran PPG dilakukan melalui website Kemendikbudristek dan IKIP Budi Utomo Malang menjadi mitra pemerintah dalam proses penggodokan program profesi ini.
"IKIP Budi Utomo siap membersamai para guru dan fresh graduate dalam program PPG,” ucapnya.
Untuk itu, kata dia, bersama PPG, IKIP Budi Utomo menawarkan hal penting lain yang sering dilupakan terkait peran seorang guru, yaitu mendekatkan para mahasiswa PPG dengan nalar dan rasa serta mengharmonisasikan nalar dan rasa.
“Kami mengingatkan kembali peran guru, tetapi kalau urusan PPG dan cara mengajar, saya yakin para guru sudah jago, tinggal mengolah nalar dan rasa ini yang lebih harmonis. Ini mungkin menjadi pembeda PPG IKIP Budi Utomo dengan PPG lainnya,” ujar dia.