Malang (ANTARA) - Pada Senin (12/9) IKIP Budi Utomo Malang mewisuda sebanyak 640 mahasiswa S1 dan S2 di hotel Ijen Suite kota setempat.
Gelaran ini mengusung tema "Ini Wisudaku, Mana Wisudamu” (Harmonisasi Olah nalar dan Olah rasa dalam bingkai Kebudiutamaan).
Tema ini diusung untuk mengingatkan betapa pentingnya kemampuan mengolah nalar dan mengolah rasa dalam berbagai aspek kehidupan.
Hal itu yang disampaikan rektor IKIP Budi Utomo Malang, Dr H Nurcholis Sunuyeko M.Si usai prosesi wisuda.
Menurutnya, nalar dan rasa adalah kecerdasan yang saling terkait satu sama lain. Nalar tanpa rasa akan menghasilkan sikap arogansi, egoisme dan bahkan perilaku feodal yang mengagung-agungkan dirinya, gelarnya dan lain-lain.
Sedangkan rasa tanpa nalar, kata dia, akan melahirkan cacat pikir, logika yang tumpul dan perilaku yang kurang ilmiah. Olah nalar dan olah rasa harus bisa berjalan seimbang, dan tentu dalam bingkai Kebudiutamaan (ber-Indonesia, bermanfaat, peduli, patuh dan patut).
"Inilah harapan IKIP Budi Utomo kepada pada wisudawan yang nanti akan kembali ke masyarakat," imbuh pria berkacamata itu.
Pihak lembaga mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada keluarga besar IKIP Budi Utomo, mulai civitas akademika sampai para alumni, mitra dan khususnya lagi para wali serta masyarakat luas baik nasional maupun internasional yang telah memercayakan IKIP Budi Utomo sebagai tempat berlabuh menimba ilmu.
Semoga kepercayaan ini terus meningkat di masa-masa mendatang. IKIP Budi Utomo akan senantiasa tegas melakukan keberpihakan pada setiap anak bangsa agar tetap mendapatkan akses pendidikan, apapun latar belakangnya.
Ucapan terima kasih juga disematkan kepada pemerintah, terlebih khusus LLDikti Wilayah 7 atas kepercayaan, dukungan dan penghargaan kepada IKIP Budi Utomo sebagai Kampus Unggulan serta turut aktif dalam menyukseskan Program Merdeka Belajar.
Sejumlah pesan dan imbauan pun tersirat melalui momen ini. Pihak lembaga imbau kepada pemangku kebijakan pendidikan dan penyelenggara pendidikan di Perguruan Tinggi seluruh tanah air, khusunya PTN untuk mengevaluasi bahkan memberhentikan penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri dikarenakan rawannya praktik korupsi sebagaimana telah nyata terjadi di salah satu PTN baru-baru ini.
Imbauan juga diperuntukkan kepada pemangku kebijakan pendidikan dan penyelenggara pendidikan di Perguruan Tinggi seluruh tanah air baik PTS/PTN untuk terus memberi akses mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagaimana amanat undang-undang, siapapun di negeri ini berhak mendapatkan akses pendidikan, karena setiap anak adalah anak bangsa, setiap guru adalah guru bangsa dan setiap sekolah adalah sekolah bangsa.
Bagi pemangku kebijakan pendidikan agar senantiasa terus memperhatikan guru, baik lembaga negeri maupun swasta dengan menjamin kesejehteraannya di seluruh pelosok negeri tanpa pandang bulu.
Untuk pemerintah pusat agar bijak dalam menetapkan kebijakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) mengingat situasi pemulihan perekomian masyarakat pasca pandemi COVID-19.
IKIP Budi Utomo Malang juga nengajak kepada seluruh masyarakat, khusunya Kota Malang mewujudkan Civil Society, tetap satu jiwa dan “Sing Penting Heppie”.
Nurcholis juga berpesan bagaimana mengharmonisasikan, menyelaraskan antara nalar dengan rasa.
"Hari ini hal tersebut bisa diwujudkan oleh anda sekalian, anda bisa merasakan senang, anda bisa merasakan bahagia, namun demikian tingkat intelektualitas anda saat ini juga terwujud, terbukti anda sudah menyandang sarjana dan pasca sarjana," pungkasnya. (Adv-asa)