Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemkab Bojonegoro, Jatim, memperoleh dana bagi hasil (DBH) migas triwulan I dan II sebesar Rp259 miliar atau sekitar 59 persen dari target perolehan DBH migas yang ditetapkan di dalam APBD Perubahan 2013 sebesar Rp436 miliar. Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Bojonegoro Herry Sudjarwo, Sabtu, mengatakan, perolehan DBH triwulan I dan II sebesar Rp259 miliar yang sudah diterima daerahnya tidak semuanya merupakan perhitungan produksi minyak siap jual tahun ini. Perolehan DBH migas itu, katanya, sebesar Rp131 miliar merupakan kekurangan pembayaran produksi minyak tahun lalu yang baru bisa dibayarkan tahun ini. "Perolehan DBH migas tahun ini tidak terlalu mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan perolehan DBH migas tahun lalu, karena turunnya harga minyak bumi," jelasnya. Ia menyebutkan harganya minyak bumi triwulan I rata-rata sebesar 105,07 dolar Amerika Serikat/barel, namun pada triwulan II turun menjadi 98,49 Dolar Amerika Serikat. "Tapi perolehan kita masih tertolong dengan naiknya nilai tukar dolar yang semula Rp9.000/dolar menjadi Rp10 ribu/dolar," tandasnya. Sesuai data, produksi minyak siap jual ditetapkan sebesar 22.931.450 barel pada 2013, sampai triwulan II (periode Desember 2012 sampai dengan Mei 2013) terealisasi 10.598.656,45 barel (46,22 persen). Produksi minyak siap jual itu berasal dari lapangan sumur minyak Sukowati yang dikelola Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ), Unitisasi petrochina. Lainnya,lapangan Banyu Urip dengan operator Mobil Cepu Limited (MCL) dan lapangan sumur minyak tua dibawah pengelolaan PT Pertamina EP Cepu. "Kalau besarnya perolehan DBH migas dari produksi gas masih minim," ujarnya. Menjawab pertanyaan, Herry mengaku belum tahu apakah target DBH migas yang ditetapkan sebesar Rp436 miliar termasuk DBH migas pendidikan tahun ini bisa tercapai. "Kita belum tahu apakah target bisa tercapai, sebab besarnya perolehan DBH migas dipengaruhi banyak faktor, mulai turun naiknya produksi, harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar," katanya, menegaskan. Ia menambahkan target DBH migas yang ditetapkan sebesar Rp436 miliar tahun ini termasuk DBH migas bidang pendidikan meningkat dibandingkan realisasi DBH migas tahun lalu yang hanya Rp387,7 miliar. (*)
Berita Terkait
PKDB Bojonegoro Tinjau Kebakaran Sumur Minyak
27 Mei 2014 09:06
Produksi Minyak Bojonegoro 54.000 Barel/hari
26 Mei 2014 19:01
SKK Migas Optimistis Produksi Blok Cepu November
4 Maret 2014 15:48
Petrochina: Sumur Sukowati 29 Keluarkan Semburan "Fluida"
16 Januari 2014 15:21
KUD Bojonegoro Belum Setorkan Seluruh Produksi Minyak
30 Desember 2013 12:09
Pemkab Bojonegoro Minta Kejari Kaji Soal Minyak
3 Desember 2013 09:22
Bupati: Pemilu 2014 Tidak Hambat Produksi Migas
2 Desember 2013 17:06
Pemkab Bojonegoro Berencana Gugat Pertamina EP Cepu
22 November 2013 18:56
