Produksi Minyak Bojonegoro 54.000 Barel/hari
Senin, 26 Mei 2014 19:01 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Produksi minyak mentah di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada periode Desember 2013-Pebruari 2014 tercatat sekitar 54.000 barel per hari atau turun dibandingkan produksi triwulan IV/2013 yang sempat mencapai 58.000 barel per hari.
Sekretaris Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Pemkab Bojonegoro Fajar Yudhi, Senin mengatakan, penurunan produksi minyak di daerahnya disebabkan produksi sumur minyak lapangan Sukowati, berhenti berproduksi selama 10 hari, Januari lalu.
"Operator Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ)menghentikan produksi karena ada gangguan teknis di lokasi penampungan minyak mentah di laut Tuban," jelasnya.
Tidak hanya itu, katanya, produksi sumur minyak Sukowati di lapangan A di Desa Campurejo, Kecamatan Kota dan lapangan B di Desa Ngampel, secara alamiah karena faktor usia produksinya juga menurun.
"Kecenderungan terjadinya penurunan produksi sumur minyak Sukowati sudah terjadi sejak dua tahun terakhir," ujarnya.
Ia memberikan gambaran produksi sumur minyak lapangan A dan B sumur minyak Sukowati tahun lalu masih sekitar 32.000 barel per hari, tetapi di triwulan pertama tahun ini menurun hanya sekitar 26.000 barel per hari.
Di lain pihak, katanya, produksi minyak Banyu Urip di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, dengan operator Mobil Cepu Limited (MCL), di triwulan pertama tahun ini naik menjadi 27,9 ribu barel per hari, yang semula di triwulan IV tahun lalu 27,5 ribu barel/hari.
"Produksi minyak Blok Cepu cenderung naik, meskipun kenaikannya tidak banyak," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan produksi minyak di daerahnya juga memperoleh tambahan dari produksi minyak lapangan Tiung Biru (TBR) yang dikelola Pertama EP, namun produksinya hanya akumulasi pada triwulan pertama tahun ini sebanyak 180 ribu barel.
Yang jelas, menurut dia, produksi minyak di daerahnya masih akan meningkat, sebab produksi minyak Blok Cepu belum mencapai puncaknya sebesar 165 ribu barel per hari, yang ditargetkan bisa direalisasikan awal 2015.
"Produksi puncak lapangan Sukowati sudah lewat, tetapi produksi puncak lapangan minyak Blok Cepu baru bisa direalisasikan awal 2015," katanya. (*)