KUD Bojonegoro Belum Setorkan Seluruh Produksi Minyak
Senin, 30 Desember 2013 12:09 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Dua KUD di Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), belum menyetorkan seluruh produksi sumur minyak tua peninggalan Belanda ke Pertamina karena sebagian masih ada yang disuling penambang untuk dijadikan bahan bakar minyak (BBM) solar.
"Produksi sumur minyak tua yang kami kelola masih ada yang produksinya tidak disetorkan penambang kepada KUD sekitar 30 persen dari total produksi," kata Ketua KUD Usaha Jaya Bersama (UJB) Kecamatan Kedewan Mardjuki, Senin.
Ia menjelaskan pihaknya mengelola 126 sumur minyak tua di Desa Wonocolo dan Hargomulyo, Kecamatan Kedewan, namun dengan alasan potensi, maka yang diproduksi rata-rata sekitar 70 sumur minyak/hari dengan produksi sekitar 10 drum /sumur.
"Teknis memproduksikan sumur minyak tua dilakukan secara bergantian, sebab tidak setiap hari sumur minyak tua bisa diambil minyaknya," katanya menjelaskan.
Hal senada disampaikan Ketua KUD Sumber Pangan (SP) juga di Kecamatan Kedewan Sugeng Priyanto yang menyebutkan para penambang sumur minyak mentah di bawah kewenangannya dengan jumlah 110 sumur minyak tua juga masih menyuling minyak mentah.
Di KUD Sumber Pangan, katanya, jumlah sumur yang diproduksikan rata-rata 46 sumur minyak baik di Desa Beji dan Hargomulyo, di Kecamatan Kedewan, dengan produksi rata-rata berkisar 7-8 truk tangki (5.000 per tangki).
"Penambang bersedia menyetorkan produksi minyak mentahnya ke KUD sejak Maret 2013, sebab sesuai ketentuan produksi harus disetorkan ke Pertamina Cepu, di Jawa Tengah," jelas Mardjuki.
Sebelum itu, katanya, produksi sumur minyak mentah di daerah setempat semuanya disuling secara tradisional oleh penambang dijadikan bahan bakar minyak (BBM) solar untuk dijual secara bebas ke luar.
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, sehari sebelumnya meminta para penambang minyak mentah di daerah setempat meningkatkan produksi minyak mentah tanpa merusak lingkungan.
"Tapi pengelolaannya harus dilakukan dengan baik termasuk jangan sampai terjadi kecelakaan," katanya, dalam pertemuan dengan penambang di lapangan minyak mentah di daerah setempat.
Ia yang ke lokasi didampingi Bupati Bojonegoro Suyoto juga berpesan kalau memang terjadi gangguan teknik mengenai pengelolaan sumur minyak tua bisa meminta bantuan tenaga teknis yang ada di Pertamina Cepu, Jawa Tengah (Jateng) atau tenaga teknis Perguruan Tinggi (PT) yang ada. (*)