Surabaya (ANTARA) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyiapkan skema beasiswa terpadu bagi mahasiswa Palestina untuk jenjang S1 hingga S3, mencakup pembebasan biaya pendidikan serta dukungan biaya hidup bulanan secara berkelanjutan.
“Untuk S1 kami bisa sampai 100 mahasiswa dengan pembebasan biaya. S2 sekitar 12 mahasiswa dan S3 hingga 10 mahasiswa. Tinggal menyesuaikan kemampuan pendanaan biaya hidup,” kata Rektor ITS Prof Bambang Pramujati di Surabaya, Rabu.
Bambang menegaskan ITS tidak hanya membuka akses pendidikan, tetapi juga memastikan kualitas proses belajar.
Ia menyebut ITS menyiapkan peninjauan akademik dan dukungan penuh, khususnya bagi mahasiswa pascasarjana.
Dari sisi pendanaan biaya hidup, Yayasan Masjid ITS (YMI) bersama Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) berperan penting.
Wakil Ketua YMI ITS, Adi Dharma mengatakan pembiayaan biaya hidup merupakan program rutin lembaganya.
“Porsi ITS fokus pada pembebasan uang kuliah tunggal (UKT). Sedangkan YMI dan IKA ITS memberikan biaya hidup bulanan. Saat ini ada 20 mahasiswa yang kami biayai secara rutin,” ujar Adi.
Ia menambahkan YMI siap melakukan penggalangan dana tambahan jika jumlah mahasiswa Palestina bertambah. Kerja sama juga akan dilakukan dengan Korom Zakat Kesehatan untuk memperluas jangkauan penerima manfaat.
Sementara itu, perwakilan ISNAD Foundation, Faraj Heneini menilai ITS sebagai mitra strategis dalam mendukung pendidikan tinggi mahasiswa Palestina.
Menurutnya, dukungan tersebut berkontribusi pada penguatan generasi Palestina melalui pendidikan.
ISNAD Foundation merupakan organisasi nirlaba independen asal Palestina yang berfokus pada dukungan pendidikan tinggi dan berada di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Tinggi Palestina.
