Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk melakukan kajian penyebab berulangnya banjir di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, demi merumuskan masalah permanen terhadap banjir tersebut.
"Kami sudah instruksikan, minggu depan pihak ITS dapat segera memitigasi dan melakukan asesmen banjir di Desa Kedungbanteng Kecamatan Tanggulangin ini," kata Bupati Sidoarjo Subandi dalam keterangan diterima di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis.
Menurutnya, Pemkab Sidoarjo siap melaksanakan berbagai upaya termasuk peninggian muka tanah jika memang terjadi penurunan di wilayah tersebut, yang mengacu pada hasil asesmen ITS dengan metode yang cermat agar peninggian tanah tidak dilakukan berulang-ulang.
Ia menjelaskan bahwa jika ada peninggian di titik rawan tersebut, ia meminta pengerjaan agar menggunakan alat-alat yang memadai agar proses peninggian muka tanah tidak terjadi berulang seperti yang terjadi di wilayah SMPN 2 Tanggulangin.
Bupati juga menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo untuk segera terus meningkatkan tanggap darurat bencana di wilayah Desa Kedungbanteng.
Ia meminta posko bencana dan kesehatan serta dapur umum dan akses air bersih untuk segera didirikan demi memberi pelayanan bagi warga terdampak banjir.
"Kami akan minta BPBD SIdoarjo untuk segera dirikan posko kesehatan dan dapur umum di wilayah terkait," kata Subandi.
Selain itu, Subandi juga mengungkapkan rencana pembangunan embung penampung air hujan di wilayah Tanggulangin. yang akan diawali oleh kajian mendalam guna memastikan manfaatnya sebagai pengendali banjir.
Ia mengungkapkan rencana pembangunan embung tidak hanya dilakukan di Kecamatan Tanggulangin. Saat ini progres pembangunan embung sudah dilakukan di Kecamatan Waru, Sidoarjo, dengan luas sebesar 12 hektar lahan yang telah disiapkan pemkab.
