Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, studi tiru pengelolaan sampah di TPA Winongo Madiun yang nantinya diharapkan bisa diterapkan di Kediri.
"Sangat berkesan sekali bisa berkeliling TPA Winongo. Tentunya pengalaman ini sangat berharga dan bermanfaat bagi kami di Kota Kediri. Apalagi TPA ini jadi percontohan TPA yang baik," kata Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dalam keterangannya di Kediri, Jumat.
Wali Kota mengungkapkan, kunjungannya untuk belajar bagaimana pengelolaan sampah yang ada di TPA Winongo, Madiun, mulai dari inovasi, metode, dan juga teknologi yang digunakan.
Pihaknya berharap dengan kunjungan sekaligus studi tiru tersebut apa yang dipelajari ini dapat diaplikasikan di Kota Kediri. Apalagi TPA Winongo Madiun kini menjadi percontohan nasional.
"Kami di sini ingin belajar bagaimana pengelolaan sampah di TPA Winongo. Harapannya kami aplikasi nanti di Kota Kediri," katanya.
Pihaknya menambahkan pemkot terus menjadikan Kota Kediri menjadi kota berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dalam kunjungannya ke Madiun, selain mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo Madiun menggunakan bus. Wali Kota dan rombongan melihat langsung kondisi TPA.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga menghadiri acara pemberian penghargaan. Kota Kediri masuk pada lima besar kota paling berkelanjutan pada UI GreenCity Metric 2025.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati di Mercure Hotel, Madiun. Penghargaan tersebut diberikan oleh Kepala UI Green Metric Vishnu Juwono.
Kota Kediri berada di peringkat 5, dengan berhasil meraih totak nilai 7.497,5. Pada peringkat I diraih oleh Kota Surabaya dengan nilai 8.122,5. Peringkat II Kota Madiun dengan nilai 8.112,5, peringkat III Kota Semarang dengan nilai 7.972,5, dan peringkat IV Kota Medan dengan nilai 7.895.
UI GreenCityMetric merupakan pemeringkatan bagi kabupaten/kota di Indonesia di bidang keberlanjutan. Kegiatan tersebut pertama kali diluncurkan pada 2022.
UI GreenCityMetric terdiri atas enam kategori penilaian, antara lain penataan ruang dan infrastruktur (SI), energi dan perubahban iklim (EC), tata kelola sampah dan limbah (WS), tata kelola air (WR), akses dan mobilitas (TR) serta tata pamong/governance (GV).
Dengan UI GreenCityMetric tersebut, kabupaten/kota di Indonesia diharapkan dapat bertransformasi menjadi kota dan kabupaten yang berkelanjutan.
Pada 2022, sebanyak 34 kabupaten/kota berpartisipasi dalam pemeringkatan ini.
