Madiun (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengapresiasi inovasi penanganan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo yang dilakukan Pemerintah Kota Madiun di bawah pimpinan Wali Kota Maidi.
Menurut Menko AHY, konsep pengelolaan sampah yang dikembangkan Kota Madiun, Jawa Timur tersebut bisa menjadi role model bagi daerah lain dalam menangani masalah sampah secara berkelanjutan.
"Sampah memang menjadi masalah akut, terutama di kota-kota besar. Konsep Kota Madiun harus menjadi contoh bagaimana sampah yang menggunung bisa diubah menjadi peluang ekonomi sekaligus menghadirkan lingkungan yang lebih baik," ujar AHY saat kunjungan kerja di TPA Winongo Kota Madiun, Jumat (22/8).
Menko AHY menilai langkah yang dilakukan Wali kota Madiun bersama jajaran sudah tepat karena tidak hanya menyiapkan konsep, tetapi juga langsung mengeksekusinya di lapangan.
Kota Madiun telah menyiapkan berbagai program inovatif, termasuk pemilahan dengan kantong sampah tiga warna serta laundry sampah, yang memudahkan pengolahan sampah organik dan nonorganik.
Selain itu, Pemkot Madiun juga mengembangkan ekonomi sirkular dengan memanfaatkan sampah menjadi peluang baru.
TPA Winongo yang semula hanya menjadi tempat penimbunan sampah, kini diubah menjadi bukit buah sekaligus pusat observasi 360 derajat.
Konsep ini memungkinkan masyarakat menikmati panorama alam, seperti matahari terbit dan terbenam, sekaligus menghadirkan ruang edukasi lingkungan dan peluang ekonomi lainnya.
"Bukit-bukit sampah ini ditransformasikan menjadi bukit buah. Tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga untuk menggerakkan UMKM, petani, dan pelaku usaha lain," katanya.
Menko AHY meminta dukungan kementerian terkait untuk memperkuat infrastruktur penanganan sampah dan menekankan pentingnya keberlanjutan pembangunan dengan memperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan, dan pelestarian lingkungan.
Inovasi TPA Madiun, menurutnya, menunjukkan bagaimana solusi kreatif pemerintah daerah dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus menjaga lingkungan.
"Teruslah berinovasi dan menghadirkan solusi konkret. Mudah-mudahan ini sukses dan menjadi kebanggaan Kota Madiun sekaligus inspirasi bagi daerah lain," katanya.
Wali Kota Maidi menjelaskan bahwa pembangunan berkelanjutan menjadi komitmen utama Pemkot Madiun, yang sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Oleh karena itu, TPA Winongo yang sebelumnya hanya dikenal sebagai tempat pembuangan sampah, kini akan dibangun menjadi kawasan produktif dan wisata edukatif melalui proyek Piramida Giza Bukit Buah.
"Keberadaan piramida tersebut nantinya sebagai salah satu ikon wisata edukasi baru yang tertata rapi dan terintegrasi dengan ruang terbuka hijau di Kota Madiun," kata Maidi.

KMP dan Pawitandirogo
Dalam kunjungannya di Kota Madiun, Menko AHY juga berkesempatan meresmikan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KMP) Nambangan Lor yang berada di Pondok Abi Bahrun, Jalan Merpati Kota Madiun.
Menurut AHY, KMP memiliki peran penting dalam memberdayakan serta meningkatkan perekonomian masyarakat, seperti kelompok pelaku UMKM, petani, peternak, dan lainnya sebagai wadah untuk memasarkan produk mereka.
Pihaknya mengapresiasi pemerintah daerah setempat dalam menyukseskan program presiden dengan kolaborasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan KMP Nambangan Kidul dengan menyediakan sejumlah bahan pangan yang dibutuhkan.
Dia menilai, langkah tersebut dapat menjadi referensi positif bagi kepala daerah lainnya.
"Pelaku usaha bisa langsung punya akses menjual produk mereka. Masyarakat juga mudah memperoleh kebutuhan-kebutuhan dengan harga yang kompetitif dan terjangkau," katanya.
KMP Kelurahan Nambangan Lor menjadi salah satu diantara 27 koperasi kelurahan yang ada di kota tersebut yang diharapkan koperasi tersebut mampu menjadi jangkar perekonomian masyarakat.
"Dalam semangat yang sama untuk menyukseskan salah satu program strategis Presiden Prabowo Subianto. Menghadirkan koperasi di setiap desa dan kelurahan se-Indonesia," katanya.
Dalam kesempatan itu, kunjungan Menko AHY di Kota Madiun juga dalam rangka menghadiri Sarasehan Pengembangan Kawasan Pacitan, Ngawi, Magetan, Kota/Kabupaten Madiun, dan Ponorogo (Pawitandirogo).
AHY menilai sarasehan menjadi wadah bagi pusat dan daerah menyatukan program prioritas. Dari hasil pertemuan itu, tercatat 37 usulan pembangunan fisik maupun nonfisik yang telah disaring yang mencakup percepatan konektivitas, penguatan SDM, hingga pengembangan ekonomi kreatif.
Wali Kota Madiun Maidi menyambut baik kepercayaan Kota Madiun sebagai tuan rumah kegiatan sarasehan.
"Alhamdulillah, banyak ilmu yang bisa kami serap untuk kemajuan kota. Usulan dari Madiun lebih pada peningkatan SDM dan pembangunan jembatan untuk memperlancar konektivitas antarwilayah Pawitandirogo. Intinya, semakin maju bersama," kata Maidi

