Madiun (ANTARA) - Upaya menjadikan Kota Madiun sebagai daerah tujuan wisata berkonsep urban tourism terus digenjot oleh Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur di masa kepemimpinan Wali Kota Maidi.
Kali ini, mantan Sekda Kota Madiun itu memiliki inovasi mengubah "bukit" sampah setinggi 25 meter di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo Kota Madiun menjadi taman wisata buah berbentuk piramida. Area tersebut akan dijadikan kawasan hijau yang ramah lingkungan sekaligus bermanfaat bagi masyarakat.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan ide menjadikan bukit sampah di zona pasif TPA Winongo yang telah berusia puluhan tahun tersebut bermula dari keinginan pengelolaan sampah yang optimal dan memberikan manfaat ekonomi di wilayahnya.
Program tersebut merupakan salah satu langkah strategis untuk menjadikan Kota Madiun sebagai kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sekaligus menarik kunjungan wisatawan serta mendongkrak perekonomian daerah.
"TPA ini akan diubah menjadi bukit buah dengan ditanami tanaman buah produktif, seperti melon ataupun semangka. Saat pengunjung menuju ke sini, mereka akan melewati jalur yang menanjak, yang akan menjadikan wisata ini lebih menarik," ujar Maidi.
Adapun, program ini, sudah mulai berjalan dan diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap sampah yang sebelumnya tidak nyaman, menjadi sebuah tempat yang nyaman serta menarik bagi wisatawan.
"Proses pengerjaan telah dimulai, dengan pembagian tugas yang jelas pada setiap sektor, seperti pengelolaan air, penanaman vegetasi, serta pembangunan akses jalan yang kini telah mencapai 40 persen. Dengan rencana ini maka kita mengubah tumpukan sampah menjadi tumpukan berkah," katanya.

Setelah akses jalan selesai, terangnya, akan dilanjutkan dengan pengurukan tanah. Hal itu perlu dilakukan agar nantinya bisa ditanami tanaman buah.
Pihaknya memprediksi pengerjaan taman buah piramida tersebut memerlukan waktu kisaran 2-3 bulan. Nantinya, taman buah piramida tersebut tidak hanya menjadi kawasan hijau, tetapi juga akan dikembangkan sebagai objek wisata edukasi.
Ia menambahkan, selain penanaman di zona pasif, upaya pengurangan volume sampah di TPA Winongo juga terus dilakukan. Untuk pengelolaan sampah di zona aktif, Pemerintah Kota Madiun kini sedang berupaya menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk pengolahan sampah yang lebih modern.
Selain itu, pihaknya juga mendorong agar sampah di tingkat tempat penampungan sementara (TPS) sudah dipilah sebelum dikirim ke TPA.
"Kiriman sampah ke TPA harus dikurangi. Kalau bisa, tidak ada lagi sampah yang masuk. Insya Allah persoalan sampah bisa selesai," katanya.
Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan pengelolaan sampah dapat maksimal serta menghadirkan destinasi wisata baru di Kota Madiun.