Lamongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamongan berkomitmen menjalankan program gerakan tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH) dan wajib belajar 13 tahun sebagai upaya mencetak generasi unggul melalui program pendidikan prioritas dan beasiswa (Perintis) senilai Rp7,5 miliar pada 2025.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menegaskan peningkatan anggaran dari Rp6,3 miliar pada 2024 tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyiapkan generasi unggul dengan akses pendidikan yang merata.
“Pemerintah hadir dan bersungguh-sungguh dalam keberhasilan realisasi gerakan itu,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Lamongan, Jawa Timur, Kamis.
Program Perintis, lanjut dia, tidak hanya membantu keluarga kurang mampu agar bisa bersekolah, tetapi juga membuka pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh anak di Kota Soto.
Selain itu, Pemkab Lamongan juga menyiapkan program wisuda tahfidz bagi pelajar untuk membentuk sumber daya manusia dari aspek religius.
Ketua Forum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Lamongan Anis Kartika Yuhronur menegaskan bahwa fokus forum pada tahun ini adalah sosialisasi gerakan yang menjadi Asta Cita Presiden RI melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
“Gerakan itu mencakup bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, serta tidur cepat akan membentuk kedisiplinan, tanggung jawab, serta semangat belajar anak,” ujarnya.
Ia menambahkan, salah satu sosialisasi dalam bentuk seminar parenting juga dilakukan dengan melibatkan bunda PAUD kecamatan, desa/kelurahan, orang tua perwakilan tiap kecamatan, serta praktisi PAUD Jawa Timur Hermato sebagai narasumber.
