Sumenep (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menyatakan sebanyak 996 warga setempat terjangkit demam berdarah sejak Januari hingga September 2016.
"Untuk laporan jumlah kasus demam berdarah pada Oktober 2016 belum masuk. Kami biasanya menerima laporan dari pimpinan rumah sakit dan puskesmas itu setiap akhir bulan," kata Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Sumenep, Dwi Regnani di Sumenep, Selasa.
Lima dari 996 warga Sumenep yang terjangkit demam berdarah pada Januari hingga September 2016 itu tercatat meninggal dunia.
Penderita demam berdarah yang meninggal dunia tersebut berasal dari Kecamatan Kota, Kalianget, Pragaan, masing-masing satu orang, dan Kecamatan Rubaru sebanyak dua orang.
Jumlah kasus demam berdarah di Sumenep pada tahun ini menurun dibanding periode waktu yang sama pada 2015.
Pada Januari hingga September 2015 tercatat sebanyak 1.034 warga Sumenep yang terjangkit demam berdarah dan 13 di antaranya meninggal dunia.
Dinkes Sumenep berharap warga setempat kembali dan terus mengintensifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan 3 M plus, yakni menutup, menguras, dan mendaur ulang serta memasang kelambu, mengoles anti nyamuk, dan memasang ikan di bak air.
Apalagi, sejak dua pekan belakangan ini, Sumenep dan sekitarnya sering diguyur hujan.
"Jangan hanya mengandalkan pengasapan atau 'fogging'. Gerakan PSN itu lebih efektif mencegah penyebaran kasus demam berdarah," kata Regnani, menerangkan. (*)