Sumenep (Antara Jatim) - Seorang penderita demam berdarah di Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur yang masih bayi lima tahun (balita) meninggal dunia.
"Sesuai laporan dari staf, jumlah warga yang terjangkit demam berdarah pada Januari hingga pekan ketiga Februari ini sebanyak 27 orang. Satu di antaranya meninggal dunia," kata Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Dwi Regnani di Sumenep, Senin.
Pada Januari 2017, jumlah warga Sumenep yang terjangkit demam berdarah sebanyak 20 orang di beberapa kecamatan.
Sementara pada Februari ini, hingga pekan ketiga tercatat sebanyak tujuh orang terjangkit penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk aedes aegypti.
"Penderita demam berdarah yang meninggal dunia tersebut masih balita dan tercatat warga Kecamatan Kalianget. Korban meninggal dunia beberapa hari yang lalu," kata Regnani, menerangkan.
Ia menjelaskan, sejak akhir 2016, pihaknya telah mengingatkan warga untuk mencegah penyebaran kasus demam berdarah.
Dinkes Sumenep mengintensifkan sosialisasi kepada warga untuk melakukan gerakan "3M Plus", yakni menutup, menguras, dan mendaur ulang serta memasang kelambu, mengoles anti nyamuk, dan memasang ikan di bak air.
"Pengasapan ("fogging") tanpa kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya dengan melakukan gerakan '3M Plus' tak akan maksimal mencegah kasus demam berdarah," ujarnya. (*)