Surabaya (ANTARA) - Momen seperempat abad adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan perjalanan sebuah institusi pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA), dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman.
Perjalanan panjang ini bukan hanya sebuah pencapaian, tetapi juga momen untuk mengevaluasi manajemen, sistem pembelajaran, dan tata kelola sekolah agar lebih adaptif menghadapi tantangan masa depan.
Manajemen yang Efektif untuk Lembaga Pendidikan
Manajemen yang baik merupakan fondasi keberhasilan sebuah institusi pendidikan. Hal ini mencakup pengelolaan kurikulum yang relevan, sistem pembelajaran inovatif, serta pemanfaatan teknologi secara efektif.
Di sekolah negeri, kepala sekolah seringkali dipandang sebagai jabatan birokratis, sementara guru berperan layaknya pegawai pemerintah. Sebaliknya, sekolah swasta sering terdorong untuk meniru pola pengelolaan sekolah negeri, bahkan sering diukur dengan standar yang sama.
Struktur hirarkhis ini menciptakan keterbatasan dalam inovasi karena adanya regulasi yang mengharuskan sekolah "mengacu pada standar." Akibatnya, penerapan standar ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi para pendidik untuk mengintegrasikan fleksibilitas dan inovasi dalam pengelolaan sekolah.
Yang telah dijelaskan oleh Direktorat Sekolah Menengah Atas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat pola baru manajemen sekolah yang saat ini sedang diterapkan oleh SMA. Pola pertama adalah manajemen tradisional yang mengacu pada pengelolaan standar pemerintah.
Standar ini mencakup pedoman sekolah, struktur organisasi, kegiatan pembelajaran, pendidik, sarana dan prasarana, hingga budaya lingkungan. Pola ini sering kali dianggap kaku karena mengutamakan keseragaman.
Pola kedua adalah manajemen yang berorientasi pada kualitas belajar siswa. Pendekatan ini lebih fleksibel dan fokus pada pembelajaran yang relevan dengan perubahan zaman.
Dengan pola ini, manajemen sekolah dituntut mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan, seperti perubahan lingkungan, tuntutan teknologi, serta kebutuhan akan sistem pendidikan yang lebih transparan dan dinamis.
Digitalisasi: Kunci Masa Depan Pendidikan
Digitalisasi bukan sekadar alat pendukung, tetapi harus menjadi elemen inti dalam manajemen sekolah. Sistem administrasi berbasis digital, komunikasi orang tua-guru melalui aplikasi, serta evaluasi berbasis data adalah beberapa contoh implementasi yang dapat meningkatkan efisiensi.
Dalam pembelajaran, integrasi teknologi memungkinkan pendekatan hybrid yang menggabungkan metode tatap muka dan daring, serta mendukung pembelajaran personalisasi.
Sumber daya digital, perangkat pintar, dan alat kolaborasi online dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan mempersiapkan mereka menghadapi dunia nyata.
Inspirasi dari Contoh Nyata Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) memberikan contoh bagaimana digitalisasi dapat diintegrasikan ke dalam manajemen sekolah dan pembelajaran.
Dalam peringatan 25 tahun berdirinya, SAIM menggunakan teknologi untuk memperkuat acara, termasuk memanfaatkan perangkat komputer sebagai pembawa acara (MC) dan menampilkan multimedia canggih di panggung.
Selain itu, SAIM mengimplementasikan pembelajaran berbasis teknologi dengan pendekatan joyful learning, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan relevan dengan era digital.
Refleksi Menuju Tahun 2025
Menjelang tahun 2025, lembaga pendidikan perlu merefleksikan apakah sistem manajemen, kurikulum, dan metode pembelajaran yang diterapkan telah cukup adaptif terhadap perubahan zaman.
Sekolah dengan pendekatan berbeda, seperti sekolah umum dan sekolah alam, menghadapi tantangan unik namun tetap memiliki tujuan yang sama yaitu menyediakan pendidikan yang relevan dan berkualitas.
Sekolah umum, yang sering beroperasi dalam skala besar, membutuhkan sistem digital yang dapat mengelola data secara efisien. Di sisi lain, sekolah berbasis konteks seperti sekolah alam dapat menggunakan teknologi untuk memperkaya eksplorasi lapangan dan pengalaman belajar siswa.
Digitalisasi bukan hanya alat tambahan, tetapi juga sebuah pola pikir yang mendasari transformasi pendidikan. Dengan manajemen yang baik, kurikulum yang adaptif, dan pembelajaran berbasis teknologi, sekolah dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif, efisien, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Momen 25 tahun menjadi pengingat pentingnya inovasi berkelanjutan dalam dunia pendidikan. Dengan terus memperbarui pola pengelolaan sekolah, kita dapat menghadapi tantangan masa depan dengan lebih percaya diri. Semoga perjalanan menuju 2025 membawa transformasi yang bermakna, karena pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.
Penulis : Supangat, M.Kom., Ph.D., ITIL., COBIT, CLA., CISA
Work Experience :
- Direktur Direktorat Sistem Informasi (DSI) Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya [Mar 2017 - Sekarang]
- Pemimpin Redaksi (Pemred) Warta 17 Agustus Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya [Okt 2014 - Sekarang]
- Ketua Program Studi (Kaprodi) Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Fakultas Teknik Untag Surabaya [Agustus 2022 - Jan 2024]
- Wakil Dekan I Fakuktas Teknik Untag Surabaya [Jan 2024 - Sekarang]
- Ketua Group Research Security and Digital Forensic Program Studi (Prodi) Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Fakultas Teknik Untag Surabaya [Jan 2024 - Sekarang]