Disdik Pamekasan Larang Siswa Lakukan Konvoi Kelulusan
Sabtu, 9 Mei 2015 17:19 WIB
Pamekasan (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Jawa Timur melarang para siswa peserta ujian nasional (UN) 2015 melakukan konvoi kelulusan, karena jenis kegiatan itu mengganggu ketertiban umum dan berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan Moh Yusuf Suhartono di Pamekasan, Sabtu mengatakan, telah menyampaikan larangan itu ke masing-masing kepala sekolah di Pamekasan.
"Kami juga telah meminta agar kepala sekolah menyampaikan hal ini, dan bagi siswa yang ketahuan melakukan konvoi kelulusan hendaknya diberi saksi," tegas Yusuf.
Ia menjelaskan, pihaknya juga meminta agar kegiatan dalam rangka merayakan kelulusan siswa kelas akhir itu diarahkan kepada hal-hal yang positif. Seperti mengumpulkan baju seragam sekolah untuk diberikan kepada warga yang tidak mampu agar bermanfaat.
"Jika kegiatan dilakukan dengan aksi corat-coret baju, lebih baik kan diberikan kepada warga yang tidak mampu," ucapnya.
Selain itu, sambung dia, Disdik juga meminta kepada para kepala sekolah agar meliburkan siswa saat pengumuman, sehingga mereka tidak datang ke sekolah.
"Jadi hanya orang tua atau walinya saja yang datang, siswa cukup berada di rumah saja, sehingga dengan cara seperti itu, aksi konvoi dan corat-coret baju bisa ditekan," tuturnya.
Memang sambung Yusuf, cara seperti itu belum tentu berhasil, karena biasanya siswa memiliki banyak cara untuk bisa melakukan keinginannya.
Namun demikian, baik Disdik maupun pihak sekolah telah berupaya untuk menekan terjadinya konvoi kelulusan dan aksi corat-coret baju tersebut.
Dari sisi keamanan, kata Yusuf, Disdik juga telah berkoordinasi dengan Polres Pamekasan agar bisa membantu, membubarkan aksi konvoi kelulusan apabila nantinya harus terjadi.
Seruan untuk mengarahkan perayaan kelulusan siswa kearah yang bernilai positif juga disampaikan oleh anggota DPRD dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Masykur Rasid.
Masykur mengatakan, untuk mencegah terjadinya konvoi dan aksi corat-coret baju seragam siswa saat kelulusan, memang tidak cukup hanya dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan pihak sekolah sekolah.
"Perlu keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat dan para orang tua siswa. Jika mereka kompak, kami yakin, aksi seperti itu tidak akan terjadi," katanya.
Oleh karenanya, Wakil Ketua Komisi I DPRD Pamekasan ini meminta, agar semua lapisan masyarakat ikut proaktif melakukan pengawasan dan melarang, apabila ada siswa yang masih melakukan konvoi kelulusan dan aksi corat-coret baju.(*)