Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo menyebut kemungkinan memindahkan tempat belajar siswa SDN 2 Kradinan di Kecamatan Pagerwojo pascabencana tanah longsor yang merusak sebagian bangunan sekolah itu pada Selasa (19/8) sore.
"Kalau berbahaya kita pertimbangkan untuk dipindah," kata Gatut Sunu seusai rapat paripurna DPRD Tulungagung, Jawa Timur, Rabu.
Tanah longsor terjadi sekitar pukul 16.30 WIB setelah hujan deras mengguyur wilayah Pagerwojo sejak siang.
Material lumpur menutup akses jalan penghubung Tulungagung–Ponorogo sepanjang 50 meter dengan ketebalan 50–70 sentimeter, selain juga merusak bangunan SDN 2 Kradinan.
Pelaksana BPBD Tulungagung Robinson Pasaroan Nadeak menyebut proses pembersihan material sudah dilakukan menggunakan alat berat.
"Untuk longsor yang tidak besar, pembersihan dilakukan dengan kerja bakti warga," ujarnya.
Selain di Kradinan, longsor juga terjadi di Desa Gambiran Kecamatan Pagerwojo yang menutup akses jalan, serta di Desa Wonorejo Kecamatan Wonorejo dan Desa Babadan Kecamatan Karangrejo yang merusak dapur serta kandang ternak warga.
Wilayah Pagerwojo dan Sendang diketahui sebagai zona rawan longsor.
Kondisi kemarau basah yang masih berlangsung tahun ini diduga memperbesar potensi terjadinya bencana tanah longsor.
