Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur mulai melaksanakan simulasi Program Makan Siang Bergizi sebagai bentuk persiapan di daerah menyambut program pemerintah pusat.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi Selasa mengemukakan, simulasi Program Makan Siang Bergizi itu diikuti puluhan siswa SDN 5 Desa Tamanbaru Kecamatan Glagah.
"Kami ingin melakukan simulasi bagaimana pelaksanaannya khususnya teknis distribusi ke siswa, terutama ke depan pada beberapa desa yang secara geografis jauh dari pusat kota," kata Ipuk saat mendampingi para pelajar makan siang di SDN 5 Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi.
Simulasi makan siang bergizi itu dilakukan dengan memberi menu sesuai dengan pedoman gizi seimbang Program Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan.
Menunya, lanjut Ipuk, terdiri atas nasi sebagai sumber karbohidrat, ikan laut goreng, tahu goreng, dan bakwan jagung sebagai sumber protein dan buah jeruk sebagai sumber vitamin.
"Selanjutnya simulasi program ini akan bertahap dilaksanakan di sekolah lainnya," tuturnya.
Menurut Ipuk, program nasional makan siang bergizi nantinya akan melengkapi sejumlah program bidang pendidikan yang telah dilaksanakan oleh Pemkab Banyuwangi.
Seperti Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah) yang menggerakkan segenap stakeholder di daerah untuk peduli pada anak-anak putus sekolah dan rentan putus sekolah untuk bisa terus menempuh pendidikan.
Dalam tiga tahun terakhir terdapat 2.605 pelajar rentan putus sekolah yang menerima bantuan Rp6,25 miliar.
Selain itu, terdapat program pemberian uang saku dan uang transportasi yang diterima 1.722 pelajar dalam tiga tahun terakhir, dengan total alokasi Rp8,26 miliar.
"Mengapa kami beri bantuan uang saku? Karena ada beberapa faktor yang membuat pelajar itu minder ke sekolah, misalnya ketika jam istirahat tidak beli jajan. Nah Pemkab Banyuwangi hadir memberi bantuan uang saku," kata Ipuk.
Dengan semua program intervensi tersebut memberikan dampak positif pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pendidikan daerah. Rata-rata lama sekolah meningkat dari 7,66 tahun di 2022 menjadi 7,76 di 2023. Harapan lama sekolah juga naik dari 13,11 di 2022 menjadi 13,12 tahun di 2023.