Jakarta (ANTARA) - Indonesia mengutuk keras aksi kekerasan yang terjadi Pantai Bondi di Sydney, Australia, pada 14 Desember 2025 yang mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.
Hal itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui akun media sosial resmi Kemlu RI di X, Jakarta, Senin.
Kemlu RI juga mengatakan bahwa Indonesia menyampaikan belasungkawa yang dalam kepada keluarga dan sahabat para korban, dan mendoakan mereka yang terluka.
"Indonesia menyampaikan rasa solidaritas kepada Pemerintah dan rakyat Australia di masa yang sulit ini," menurut pernyataan Kemlu RI.
Sebelumnya, terjadi penembakan di Pantai Bondi di Sydney, Australia, yang menyebabkan 16 orang tewas dan 40 lainnya terluka.
Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Sydney pun telah mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap waspada menyusul penembakan di Pantai Bondi tersebut.
"KJRI Sydney mengimbau WNI di wilayah New South Wales untuk tetap waspada, menghindari lokasi kejadian, dan mengikuti arahan otoritas Australia,” demikian pernyataan tertulis Kemlu RI.
Kemlu RI dan KJRI Sydney menyatakan akan terus mengamati dengan serius peristiwa tersebut serta terus berkoordinasi dengan erat otoritas setempat untuk memantau perkembangan situasi.
Sementara itu, Kepolisian New South Wales (NSW) menyampaikan bahwa terduga pelaku penembakan merupakan ayah dan anak.
Menurut Kepolisian New South Wales, terduga pelaku adalah dua orang pria yang masing-masing berusia 50 tahun dan 24 tahun.
"Pria berusia 50 tahun telah meninggal dunia, sementara pria berusia 24 tahun saat ini dirawat di rumah sakit," kata Komisaris Kepolisian NSW Mel Lanyon, seraya menambahkan berdasarkan penyelidikan polisi, hanya dua orang yang terlibat dalam peristiwa penembakan tersebut.
Indonesia kutuk keras penembakan di Pantai Bondi Australia
Senin, 15 Desember 2025 14:35 WIB
Ilustrasi garis polisi dalam peristiwa penembakan gereja di Michigan, Amerika Serikat (AS). /ANTARA/Anadolu/py (Anadolu)
