Pemkab Optimalkan Pendapatan Lewat Bioskop Kelud
Minggu, 20 November 2011 19:32 WIB
Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri mengoptimalkan pendapatan dari lokasi wisata Gunung Kelud (1.730 meter di atas permukaan laut/mdpl) lewat bioskop yang akan dibuka untuk umum.
Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kediri, Edhi Purwanto, Minggu di Kediri mengemukakan, bioskop itu akan dibuka untuk umum.
Adanya bioskop, kata dia, diharapkan bisa menambah pendapatan daerah (PAD), karena dipastikan jumlah kunjungan meningkat.
"Pada akhir pekan jumlah kunjungan bisa mencapai 2.000 wisatawan, sementara pada hari biasa sekitar 500 sampai 1.000 wisatawan. Dengan adanya tambahan fasilitas, salah satunya bioskop ini tentunya dapat meningkatkan jumlah kunjungan," ucapnya.
Edhi mengatakan di bioskop tersebut akan diputar dua film yang pertama tentang eksotisme Gunung Kelud yang menceritakan mulai dari aktivitas sehari-hari warga hingga dampak letusan, serta film yang berbicara tentang ilmu kegunungapian yang disumbang oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.
Durasi film ini hanya 15 menit dengan kapasitas tempat duduk hingga 60 orang. Rencananya, setiap pengunjung bioskop akan ditarik karcis Rp5.000 per orang.
Selain untuk pemutaran film, gedung bioskop ini juga akan diisi berbagai macam atribut tentang gunung api yang akan dibentuk seperti museum.
Namun, untuk merealisasikan museum ini masih akan mengajukan ke pusat dan baru dilakukan pada 2012.
Ia menyebut, target pendapatan dari karcis masuk ke gunung yang sempat meletus secara "effusif" pada 2007 ini saat ini sudah melebihi target.
Pemerintah menargetkan pendapatan pada 2011 ini hingga Rp750 juta. Dengan adanya tambahan fasilitas, salah satunya bioskop, dipastikan pendapatan akan lebih tinggi lagi.
Pihaknya juga akan berupaya memperbaiki fasilitas yang ada di kawasan wisata yang dinobatkan sebagai wisata alam terbaik se-Jatim pada 2011 ini.
Beberapa perbaikan fasilitas di antaranya pembukaan jalur untuk "off road" lewat jalur pintas melewati perkebunan Margomulyo, bukan jalur utama yang sudah dibangun.
Selain itu, perbaikan juga akan dilakukan di lokasi kawasan puncak gunung, seperti fasilitas umum berupa toilet, tempat berjualan para pedagang, hingga lokasi pemandian air panas.
Hingga saat ini, beberapa fasilitas umum memang sudah dibangun, seperti anak tangga ke lokasi puncak dan ke sumber air panas yang berasal dari kawah Gunung Kelud, tempat parkir, hingga transportasi dari "rest area" pertama, yaitu di pintu awal masuk hingga puncak. Namun, hal itu masih perlu adanya perbaikan, demi menarik wisatawan.
Pemerintah sebenarnya telah menganggarkan untuk program perbaikan wisata unggulan di Kabupaten Kediri lewat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2011 hingga Rp150 juta. Anggaran itu masih ditambah dengan program pengembangan destinasi wisata hingga Rp1,3 miliar.
Namun, anggaran itu bukan hanya pengembangan Gunung Kelud, tapi dibagi ke seluruh lokasi wisata di Kabupaten Kediri.
Sementara itu, Sekretaris Desa Sugihwaras, Suprapto mengatakan warga saat ini lebih antusias untuk berkarya dengan semakin banyaknya pengunjung ke kawasan Gunung Kelud.
"Mereka bisa menjual hasil kebunnya, bisa membuat kerajinan tangan untuk oleh-oleh para wisatawan. Kami berharap, ini menjadi sumber yang cukup menjanjikan untuk kami," katanya berharap.(*)