Ngawi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur terus berupaya mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah setempat untuk meningkatkan daya saing usahanya agar bisa menembus pasar global.
"Kami memfasilitasi para pelaku UMKM agar mempunyai daya saing, berkembang, dan bisa ekspor," ujar Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Ngawi Harsoyo di Ngawi, Selasa.
Menurutnya, Pemkab Ngawi juga memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM yang ingin mengurus perizinan usaha maupun perizinan untuk dapat melakukan ekspor.
Data menyebutkan, pada 2023 ada sebanyak 85 ribu pelaku UMKM yang terdata di Kabupaten Ngawi. Jumlah tersebut meningkat signifikan, dimana hingga pertengahan 2025 telah mencapai 115 ribu pelaku UMKM.
Ratusan ribu pelaku UMKM tersebut sangat memiliki potensi untuk berkembang dan menembus pasar berskala global yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha.
Potensi itu, lanjutnya, bisa ditingkatkan salah satunya dengan adanya fasilitasi dari dinas kepada pelaku UMKM melalui kemudahan dalam memroses keperluan untuk pengembangan usaha, seperti perizinan, promosi, pelatihan, pameran, hingga pemasaran.
Adapun, Dari 115 ribu UMKM yang ada tersebut, tercatat dapat menyerap lebih dari 10 ribu tenaga kerja dengan nilai perputaran uang mencapai lebih dari Rp500 miliar per tahunnya.
Ia menambahkan, ribuan UMKM tersebut paling banyak bergerak di bidang makanan dan minuman olahan, kemudian batik, konveksi, serta wastra nusantara, dan kerajinan kayu yang telah masuk pasar ekspor.