Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur mendorong pemberdayaan ekonomi di wilayah itu melalui program kewirausahaan inklusif.
"Kewirausahaan inklusif ini merupakan upaya yang kami lakukan untuk memberdayakan kelompok rentan, seperti penyandang disabilitas, masyarakat miskin, dan kelompok marginal, melalui pelatihan, pendampingan, dan akses sumber daya untuk memulai dan mengembangkan usaha," kata Wakil Bupati Pamekasan Sukriyanto di Pamekasan, Jawa Timur, Selasa.
Ia menjelaskan program ini digelar dalam mendukung upaya peningkatan ekonomi masyarakat dan mendukung program pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi.
Selain itu, program kewirausahaan inklusif ini juga sebagai bentuk program pembinaan ekonomi berkelanjutan dari sejumlah program bantuan sosial yang telah dilakukan pemerintah, di antaranya seperti Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan langsung tunai.
"Program ini tidak dilakukan secara mandiri oleh Pemkab Pamekasan, akan tetapi juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur," katanya.
Wabup menuturkan sasaran program tersebut adalah penyandang disabilitas dan warga miskin ekstrem di Pamekasan.
"Penyandang disabilitas yang menjadi sasaran program sebanyak 171 orang, sedangkan warga miskin ekstrem sebanyak 381 orang," katanya.
Pemkab Pamekasan sambung dia, memfasilitasi peserta dengan menggelar pelatihan dan bantuan modal usaha, masing sebesar Rp1,5 juta.
Program kewirausahaan inklusif ini memiliki beberapa poin penting. Di antaranya, pemberdayaan kelompok rentan, pelatihan dan pendampingan, akses sumber daya, peningkatan kualitas hidup, dan penciptaan ekonomi iklusif.
Pada poin pemberdayaan kelompok rentan, secara khusus program ini menargetkan kelompok-kelompok yang seringkali menghadapi hambatan dalam mengakses peluang ekonomi, seperti penyandang disabilitas, masyarakat miskin, dan kelompok marginal.
Sedangkan pada peningkatan kualitas hidup, program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup peserta melalui peningkatan pendapatan, kemandirian ekonomi, dan rasa percaya diri.
"Kalau pada bidang ekonomi inklusif program ini juga bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung kewirausahaan inklusif, di mana keberagaman diakui dan dihargai, dan semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk sukses," katanya.
Program kewirausahaan inklusif juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi serta pengurangan kesenjangan.
"Kami yakin dengan dukungan dari semua pihak terutama Pemprov Jatim, ekonomi di Pamekasan pada akhirnya akan terus membaik, karena pembinaan yang kami lakukan juga secara berkelanjutan hingga peserta program bisa berusaha secara mandiri," katanya.