Inspektorat Sidoarjo bersama Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melakukan cek lapangan penerima program Kartu Usaha Perempuan Mandiri (Kurma).
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dalam keterangan tertulis di Sidoarjo, Senin mengatakan pengecekan lapangan penerima Kurma dilakukan di setiap kecamatan.
"Klarifikasi itu dilakukan untuk memastikan program tersebut tepat sasaran," ujarnya.
Ia mengatakan program Kurma bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kaum perempuan mulai tingkat RT yang memiliki kelompok usaha dapat mengajukan bantuan permodalan tersebut.
Inspektorat Sidoarjo juga melakukan pengawasan supaya program tersebut tidak salah sasaran maupun terjadi penyimpangan.
“Penguatan pengawasan internal dari Inspektorat Sidoarjo juga kita lakukan agar program yang baik ini tidak salah sasaran maupun terjadi penyimpangan saat bergulir di lapangan nanti," katanya.
Saat ini Inspektorat Sidoarjo juga membantu melakukan cek lapangan terhadap penerima program Kurma tersebut.
"Hal itu dilakukan untuk memastikan kelompok usaha perempuan penerima Kurma itu benar adanya sesuai dengan kriteria yang berhak menerimanya. Mulai dari usahanya, anggotanya yang wajib ber-KTP Sidoarjo maupun anggotanya bukan istri PNS, TNI, Polri maupun istri pegawai BUMD," ucapnya.
Edi mengatakan saat ini sudah dilakukan cek lapangan sebanyak 568 kelompok usaha perempuan. Dalam dua sampai tiga hari ini kegiatan tersebut akan diintensifkan untuk memvalidkan keabsahan 3.007 kelompok usaha perempuan penerima program Kurma.
"Tim akan menyebar ke seluruh kecamatan untuk memastikan program Kurma tidak diberikan kepada kelompok usaha perempuan abal-abal," katanya.
Ketua Kurma Ikan Bakar Ridho Desa Gebang RT 10 RW 2 Widayati berharap program Kurma dapat diteruskan. Pasalnya keberadaan sangat membantu dalam mengembangkan usaha yang dikelola bersama itu.
"Sejak satu tahun ini kami menjalankan usaha itu bersama lima orang ibu-ibu tetangganya. Keuntungannya di rasa cukup untuk menambah penghasilan keluarga," katanya.