Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, mengajak masyarakat setempat untuk setop boros pangan seiring upaya pemerintah pusat yang juga sedang menggalakkan program tersebut.
"Kami terus mengajak masyarakat untuk menerapkan setop boros pangan sebagai upaya menjaga ketahanan pangan," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Totok Sugiharto, dalam keterangannya di Madiun, Selasa.
Untuk itu Wali Kota Madiun, kata dia, telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor : 500/5302/401.113/2023 tentang setop boros pangan atau "Stop Food Loss and Food Waste" (FLW).
Ia mengatakan boros makanan sehingga banyak yang tersisa dan terbuang merupakan bagian dari perilaku mubazir dan dampaknya merugikan secara ekonomi bahkan lingkungan.
Baca juga: BPS minta Pemkot Madiun kendalikan harga beras guna tekan inflasi
Sesuai SE Wali Kota Madiun, kata dia, setop boros pangan dapat diterapkan dengan benar-benar mengonsumsi makanan sampai habis tak bersisa di piring. Selain itu juga melakukan belanja bijak yang dapat diaplikasikan dengan membeli keperluan pangan sesuai kebutuhan.
Pemkot juga meminta masyarakat untuk menyimpan makanan dengan baik dan benar sesuai karakteristik bahan makanan, mengonsumsi bahan makanan secara beragam sesuai kebutuhan, dan olah kembali makanan berlebih, serta membagikan makanan apabila ada makanan lebih.
"Bagi masyarakat yang menyelenggarakan hajatan agar bijaksana dalam menyuguhkan makanan sehingga tidak menimbulkan potensi sisa makanan terbuang. Hal itu diwujudkan dengan tidak menyediakan makanan prasmanan, namun dalam bentuk dibawa pulang," katanya.
Pihaknya menilai Kampanye Setop Boros Pangan hingga saat ini belum sepenuhnya dipahami masyarakat. Karena itu pihaknya menggandeng semua pihak mulai dari jajaran OPD, sekolah, perguruan tinggi, PKK, masyarakat, hingga media massa, untuk memberikan edukasi terkait perilaku setop boros pangan ini.
Sesuai data Badan Pangan Nasional, Indonesia saat ini menduduki peringkat ketiga dunia sebagai negara yang boros pangan. Setiap tahun ada 23-48 juta ton makanan yang terbuang menjadi sampah.
Karena itu, kata dia, pemerintah pusat saat ini serius menggalakkan program setop boros pangan. Pemerintah daerah (pemda) diminta terus menggaungkan dan mengampanyekan gerakan tersebut kepada masyarakat setempat.