Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur menganggarkan dana sebesar Rp2 miliar untuk merenovasi bangunan Pasar Kawak guna meningkatkan kunjungan pembeli ke pasar tradisional setempat dan meningkatkan kesejahteraan pedagang.
"Saat ini masih dalam proses "review design maps". Insya Allah akhir Februari kami masukkan dokumen ke ULP (unit layanan pengadaan)," ujar Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun Sulistya Pambudi di Madiun, Kamis.
Menurut dia, dengan melihat tahapan tersebut, proses pembangunan diperkirakan akan berjalan mulai Maret nanti.
"Untuk desainnya mungkin tak jauh beda dari bentuk semula, tetapi tidak menutup ada beberapa yang diubah. Karena ini masih dalam proses review," katanya.
Pasar Kawak memiliki luasan 1.650 meter persegi. Pasar di Jalan Kutai Kota Madiun tersebut merupakan bangunan pasar pertama kali dan sudah terlihat usang. Rehab terakhir diperkirakan sekitar tahun 1980-an.
Meski sudah tidak seramai dulu, keberadaan Pasar Kawak cukup penting di Kota Madiun, salah satunya karena nilai sejarah.
Seorang pedagang makanan soto di Pasar Kawak, Kanti Rahayu mengatakan keluarganya telah berjualan di pasar tersebut sejak tahun 1967. Menurutnya Pasar Kawak merupakan pasar pertama kali di Kota Madiun.
Selain itu, juga merupakan pasar elit karena dulunya kebanyakan pembelinya orang-orang kaya.
"Dulu saat masih ada kereta jurusan Madiun-Ponorogo, Pasar Kawak bisa dibilang menjadi jujukannya. Bisa dibilang pasarnya orang elit," tuturnya.
Melalui perbaikan Pasar Kawak itu, pemkot berharap nantinya akan berdampak terhadap meningkatnya kunjungan. Sehingga tingkat perekonomian para pedagang juga naik.