Blitar (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, memusnahkan ribuan botol minuman keras serta berbagai narkotik dan obat-obatan (narkoba) terlarang yang dilakukan sebagai bentuk perang terhadap benda-benda itu.
"Pemusnahan ini ditunjukan sebagai bukti perang melawan minuman keras dan narkoba, dan kami terus akan melakukan ini secara berkelanjutan," kata Kepala Polres Blitar AKBP Slamet Waloya di Blitar, Rabu.
Ia mengatakan, minuman keras yang disita dan dimusnahkan itu adalah hasil operasi yang dilakukan petugas menjelang Ramadhan 2016. Sedangkan, untuk narkoba yang dimusnahkan merupakan barang bukti dari pengadilan.
"Ini adalah hasil pelaksanaan kegiatan terutama jelang Ramadhan. Begitu juga dengan obat-obatan terlarang adalah hasil penyitaan yang sudah mendapatkan ketetapan pengadilan, jadi tahun 2015," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Blitar Rijanto mengatakan mendukung upaya aparat penegak hukum untuk terus memberantas berbagai minuman keras serta obat-obatan terlarang, sebab tidak bermanfaat untuk tubuh.
"Kami berterimakasih pada polisi dan pemda terus akan berupaya memberantas peredaran narkoba dan minuman keras, sampai semua habis," katanya.
Ia pun juga mengatakan, pemerintah kabupaten juga berencana membuat peraturan daerah (perda) terkait minuman keras. Selain itu, saat ini kurikulum pendidikan di kabupaten juga disisipi dengan berbagai pengetahuan tentang larangan penggunaan obat-obatan terlarang dan minuman keras.
"Masalah kurikulum jalan terus. BNN sudah komunikasi dengan dinas pendidikan, dan sudah ada MoU, tahun ini mulai jalan," ujarnya.
Secara total, terdapat sekitar 5.000 botol minuman keras dengan berbagai merek, ribuan butir pil dobel l, serta sabu-sabu seberat 1,43 gram. Minuman keras tersebut dihancurkan dengan alat berat, sementara untuk pil dengan sabu dihancurkan dengan dibakar.
Kegiatan pemusnahan atau penghancuran minuman keras serta narkoba itu dilakukan di halaman markas Polres Blitar. Hadir dalam undangan itu, muspida Kabupaten Blitar, seperti Bupati, dari kejaksaan, BNN, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Muspida serta tamu undangan ikut bersama-sama menghancurkan barang bukti tersebut. Bahkan, Kapolres dan Bupati juga naik alat berat ikut menghancurkan minuman keras tersebut. (*)