Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangkalan dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) bekerja sama membentuk kampung karakter sebagai upaya untuk mengembangkan potensi masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya di wilayah itu.
Wakil Bupati Bangkalan Fauzan Ja'far mengatakan, pembentukan kampung karakter bersama UTM itu dilakukan karena pihaknya ingin mewujudkan iklim sosial masyarakat yang tertib, menjunjung nilai-nilai luhur, dan memiliki potensi pengembangan diri dalam bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan.
"Kepentingan yang sama antara Pemkab Bangkalan dengan pihak UTM ini yang mendorong kami bekerja sama dalam pembentukan kampung karakter ini," katanya di Bangkalan, Jawa Timur, Senin.
Bentuk kerja sama kedua institusi ini dalam hal penyediaan anggaran dan dukungan berupa peraturan dalam mewujudkan tata laksana kampung karakter tersebut.
Salah satunya tentang adanya regulasi berupa Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengaturan Rumah Kos di sekitar kampus atau rumah kontrakan yang dihuni mahasiswa.
"Intinya, kampung karakter ini fokus pada tiga hal, yakni terciptanya tatanan masyarakat yang amanah, peduli, dan kreatif," kata Rektor UTM Dr Safi.
Karakter amanah berupa masyarakat yang jujur, disiplin, bertanggung jawab dan religius.
Peduli yakni tatanan masyarakat yang toleran, demokratis, memiliki semangat kebangsaan yang kuat, cinta tanah air, menghargai prestasi, cinta damai, dan peduli lingkungan dan sosial.
Sedangkan tatanan masyarakat kreatif berupa masyarakat yang giat, bekerja keras, mandiri, ingin tahu, komunikatif, dan gemar membaca.
"Itu tujuan umum, sedangkan secara spesifik, pembentukan kampung karakter itu pada pengembangan potensi masyarakat, peningkatan kualitas hidup, pelestarian nilai-nilai luhur budaya, penguatan ekonomi lokal, peningkatan kesadaran lingkungan, partisipasi masyarakat dan peningkatan, serta penciptaan ruang publik yang aman dan nyaman," katanya.
Pengembangan potensi masyarakat dimaksudkan untuk menggali dan mengembangkan potensi individu dan kelompok masyarakat di berbagai bidang, seperti seni, budaya, olahraga, dan keterampilan lainnya.
Peningkatan kualitas hidup adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan fasilitas dan layanan dasar yang memadai, seperti pendidikan, kesehatan, sanitasi, dan akses air bersih.
Sedangkan pada pelestarian nilai-nilai luhur budaya dengan menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya Madura yang adiluhung, seperti gotong royong, bersikap santun, dan memperhatikan kearifan lokal.
"Kalau pada penguatan ekonomi lokal adalah mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM), pemasaran produk unggulan, dan peningkatan akses pasar," kata Safi.
Tujuan spesifik pada peningkatan kesadaran lingkungan yakni dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan melalui kegiatan penghijauan, pengelolaan sampah, dan pelestarian sumber daya alam," katanya.
Pada peningkatan partisipasi masyarakat dilakukan dengan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam setiap tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kampung karakter.
Sedangkan pada penciptaan ruang publik yang aman dan nyaman dengan mendorong kegiatan sosial budaya mereka di kampung itu, melalui berbagai program dan kegiatan yang terencana.
"Pilihan kami adalah di Kecamatan Kamal, dan kami berharap program ini mendapatkan dukungan semua elemen masyarakat, karena dukungan masyarakat sangat berarti dalam menyukseskan program baik ini," kata Safi.